Viral Polisi Tembak Debt Collector

Nasib Aiptu FN Imbas Tembak Debt Collector, Terancam Kehilangan Pangkat Baru

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Aiptu FN Imbas Tembak Debt Collector, Terancam Kehilangan Pangkat Baru. Kenaikan Pangkat Tertunda.

Ia menerangkan, sanksi yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Adapun, sanksi pelanggaran kode etik meliputi permintaan maaf serta demosi.

Selain itu, Aiptu FN juga terancam mendapatkan penundaan kenaikan pangkat.

Aiptu FN kini berstatus sebagai terduga pelanggar.

"Sanksi kode etik akan diatur namun itu berproses. Nanti pengadilan komisi kode etik yang memutuskan, tugas kami menuntut sesuai bukti yang kami temukan," tegasnya.

Agus menuturkan, pelanggaran yang dilakukan FN menitikberatkan pada kelembagaan karena adanya penggunakan senjata dan etika kepribadiannya terhadap masyarakat.

"Karena hal itu berdampak pada citra Polri dan etika kemasyarakatan dan etika kepada orang lain. Itu yang digunakan bukan senjata dinas," katanya.

Kepada penyidik, FN melakukan hal tersebut untuk melindungi istir dan anaknya yang ada dalam mobil.

"Untuk melindungi istri dan anaknya sebab debt collector memaksa minta kunci mobil sehingga kemudian ada upaya untuk melindungi keluarganya," katanya.

Diwartakan sebelumnya, FN menembak dan menusuk DC yang saat itu hendak menyita mobilnya karena menunggak pembayaran selama dua tahun.

Kronologi Kejadian

Aksi penembakan tersebut bermula ketika dua debt collector (DC) bernama Dedi (51) dan Robert (35) hendak mengambil mobil Aiptu FN yang diduda sudah tak membayar cicilan selama dua tahun.

Mulanya, Aiptu FN tak sengaja bertemu dua DC di TKP dan mobil yang dikendarai FN bersenggeloan dengan mobil yang dikendarai dua DC.

Tak terima, FN keluar dari dalam mobil sambil mengeluarkan senjata yang diduga Airgun dari pinggangnya.

Meski sudah dihalangi istrinya, FN tetap mengarahkan senjata dan menembak ke arah Robert namun tak mengenainya.

Halaman
123

Berita Terkini