Pilpres 2024

Soal Gugatan ke MK, Ini Jawaban Gibran dan Mahfud MD, Singgung Pembatalan dan Nyali

Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka

Ia pun mempersilakan semua pihak yang tidak puas dengan hasil Pilpres 2024 untuk menggunakan jalur hukum yang sudah disediakan.

“Ya dari paslon 01 dan 03 jika ada hal-hal yang kurang berkenan sudah ada jalurnya masing-masing," ungkapnya.

Mahfud MD: Hakim MK Punya Keberanian Nggak?

Sebagai pihak penggugat, Mahfud MD meminta hakim MK untuk membuat keputusan monumental.

Ia menyebut keputusan MK nantinya akan berdampak pada citra lembaga yang kini tengah terpuruk.

"Saya harap MK sekarang ini bisa melakukan itu. Modalnya hanya satu, berani. Apa yang ditakuti? Putusan kita serahkan kepada hakim," ucap Mahfud, dikutip dari Wartakotalive.com, Senin (25/3/2024).

"Tetapi ini akan kita jadikan sebagai panggung teater untuk menunjukkan bahwa hukum itu seharusnya begini, bahwa moral mendasari setiap kegiatan penegakan hukum, dan kegiatan politik. Bukan soal prosedur semata-mata."

Eks Menko Polhukam itu berharap hakim MK kini memiliki kesadaran untuk membuat keputusan monumental di tengah keraguan publik.

Ia pun siap bertarung dengan saksi dan bukti yang jelas di persidangan MK nanti.

“Didukung juga oleh sekurang-kurangnya tujuh negara yang sudah membatalkan keterpilihan seorang presiden misalnya di Kenya, Bolivia, Thailand, Ukraina. Tinggal hakim punya keberanian atau tidak? Kita akan adu argumen di pengadilan,” ucapnya.

Mahfud MD menambahkan, jalur hukum ditempuh di MK untuk mencari kebenaran.

Ia pun mengakui upaya di MK dilakukan kubu 03 bukan semata karena menginginkan kemenangan.

“Kita tidak boleh membiarkan ada kesan di mata generasi muda untuk menjadi Presiden, Wapres, anggota DPR, menteri dan pejabat bisa ditempuh hanya kalau ada kekuasaan atau dekat kekuasaan dan punya uang. Kalau sekarang, jika tidak punya uang jangan berharap. Tidak dekat kekuasaan jangan berharap. Harus hilangkan kesan seperti ini, sehingga nilai etik dan moral dibangun agar tidak membahayakan masa depan kita,” tandasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini