TRIBUNMANADO.CO.ID - Politikus senior Maruarar Sirait resmi hengkang dari PDI Perjuangan (PDIP).
Dia mengatakan mundurnya dari PDIP lantaran ingin mengikuti langkah politik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia kemudian memohon doa restu kepada seluruh pihak dan menegaskan ulang bahwa dirinya memilih bersama dengan Jokowi dalam petualangan politiknya di masa yang akan datang.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan elite PDIP lainnya, karena telah membesarkan namanya sebagai politisi.
Baca juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Nyatakan Presiden Jokowi Bisa Dimakzulkan Apabila . .
Harapannya, PDIP mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional, dan lebih berkualitas dari dirinya.
Tak hanya Maruarar Sirait, sederet kader PDIP yang menyatakan mundur selama kontestasi Pilpres 2024 berlangsung.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, setidaknya ada enam kader PDIP yang mundur dalam periode 2023 sampai awal 2024.
Adapun yang terbaru adalah Maruarar Sirait yang menyatakan mundur pada Senin (15/1/2024).
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia."
"Kepercayaannya, approval rating-nya dari 75-80 persen," ujarnya usai mendatangi Kantor DPP PDIP di Jakarta.
Maruarar lantas mencontohkan beberapa langkah Presiden Jokowi membasmi radikalisme hingga berjuang membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport.
"Beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota adanya pemerataan," tuturnya.
"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ungkap Ara menambahkan.
Lalu, mengapa fenomena mundurnya kader PDIP begitu marak saat Pilpres 2024 ini?
Sudah Tak Nyaman, Karier Politik Tidak Jelas, dan soal Jokowi