TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil terbaru survei calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.
Data survei terbaru dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memetakan elektabilitas tiga pasangan calon Pilpres 2024.
Paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud mengungguli Prabowo-Gibran di dua wilayah pulau Jawa.
Sedangkan di DKI Jakarta, paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin memimpin.
Secara umum, menurut survei, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul di hampir semua wilayah di Indonesia.
Hanya di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) angka elektoral Prabowo-Gibran kalah dari capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Di Jawa Tengah, Pak Ganjar dan Pak Mahfud dibuntuti oleh Pak Prabowo,” kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes dalam konferensi pers daring, Rabu (27/12/2023).
Sementara, di DKI Jakarta, Banten, dan Pulau Sumatera, elektabilitas Prabowo-Gibran bersaing ketat dengan tingkat keterpilihan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Di wilayah Sumatera, pasangan (nomor urut) satu dan dua masih bersaing ketat. Di Jakarta dan Banten juga bersaing ketat,” ujar Arya.
Selebihnya, menurut survei CSIS, elektabilitas Prabowo-Gibran memimpin di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Gorontalo, serta Maluku dan Papua.
Selengkapnya, berikut elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres Pemilu 2024 di sejumlah wilayah menurut survei terbaru CSIS:
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Sumatera: 34,4 persen
Jakarta dan Banten: 35,2 persen
Jawa Barat: 32,2 persen
Jawa Tengah dan DIY: 13,0 persen
Jawa Timur: 15,0 persen
Bali dan Nusa Tenggara: 14,3 persen
Kalimantan: 35,0 persen
Sulawesi dan Gorontalo: 25,6 persen
Maluku dan Papua: 32,5 persen
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Sumatera: 36,5 persen
Jakarta dan Banten: 35,2 persen
Jawa Barat: 50,9 persen
Jawa Tengah dan DIY: 36,5 persen
Jawa Timur: 52,0 persen
Bali dan Nusa Tenggara: 45,7 persen
Kalimantan: 41,3 persen
Sulawesi dan Gorontalo: 50,0 persen
Maluku dan Papua: 57,5 persen