Mahasiswa Sulut Tewas di Makassar

Akhirnya Terungkap Penyebab Kematian Zul Mahasiswa Arkeolog Unhas di Indekos, Keluarga Tolak Autopsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Dokpol Biddokkes Polda Sulsel olah TKP temuan mayat dalam kamar kos Jl Perintis Kemerdekaan 7, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Kamis (14/12/2023).

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap penyebab kematian mahasiswa semester akhir Arkeolog Universitas Hasanuddin (Unhas).

Kasus tewasnya BMZ alias Baso Muhammad Zulkifli (22) dalam kamar kos mulai terkuak.

Jenazah Muhammad Zulkifli (22) mahasiswa Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) ditemukan di indekos bakal dimakamkan di kampung halamannya, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Diketahui, mayat Zul sapaan akrabnya ditemukan tetangga kamarnya di Jl Perintis Kemerdekaan 7, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Kamis (14/12/2023) malam.

Baca juga: Sosok Mayat Mahasiswa Unhas yang Ditemukan di Makassar, Ternyata Berasal dari Bolsel Sulawesi Utara

Hal itu diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Jerriady setelah mendapatkan informasi dari keluarga almarhum.

"Kemungkinan sakit maag sesuai keterangan pihak keluarganya," kata Iptu Jerriady kepada wartawan, Jumat (15/12/2023) malam.

Jeriady mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga almarhum untuk rencana autopsi.

Hanya saja, kata dia, pihak keluarga juga menolak mayat BMZ untuk diautopsi.

"Dari pihak keluarga menolak dilakukan autopsi," ucap mantan Kanit Reskrim Polsek Panakkukang ini.

Sosok BMZ

Siapa sosok mahasiswa yang ditemukan meninggal dunia di indekos, Jl Perintis Kemerdekaan VII, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Kamis (14/12/2023) malam?

Kapolsekta Tamalanrea Kompol Andi Alimuddin, merilis identitas dengan inisial BMZ, usia 22 tahun.

"Kita masih sidik (penyebabnya). Mayat sudah di (RS) Bhayangkara, sejauh ini tak tanda kekerasan.” ujarnya setelah evakuasi korban dari TKP ke Jl Mappaodang, Makassar.

Informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, mayat itu adalah Muhammad Zulkifli.

Ia adalah mahasiswa semester akhir di program studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin, Makassar.

Zul, sapaan di kosannya, tercatat mahasiswa angkatan 2019.

Almarhum sudah memasuki tahun keempat menyewa kamar kos di lantai tiga.

Kos itu dibayar tahunan orang tuanya dari kampung, Sulawesi Utara.

Zulkifli kuliah di Makassar dan tamat SMA di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, sekitar 231 km sebelah selatan Kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara.

Mayat Zul ditemukan melalui aroma bangkai dari kamarnya di lantai III.

Aroma menyengat itu awalnya dicium penghuni baru, mahasiswa.

Dia lalu melaporkannya ke pengelola harian kos, termasuk diteruskan ke pemilik, Imal Yakin.

Saat ditemukan kali pertama, kondisi tergeletak di atas karpet.

Kacamata minus masih melekat di muka.

Sebelum ditemukan meninggal oleh tetangga kamarnya, Zul, sudah sepekan lebih tak ‘berkeliaran” dan tak terlihat di kos.

Teman se-kos menanggap, Zul hanya berdiam diri di kamar.

“Kalau dari tetangga kamarnya, almarhum sudah tidak keluar kamar sekitar dua minggu", ungkapnya saat diwawancarai, Jumat (15/12/2023).

Zul termasuk penghuni lama, ia kos sejak semester awal.

Rekan sekos mengenalnya sebagai sosok pendiam dan tertutup.

Selain saksi dan penemu mayat, polisi sudah memintai keterangan Imal Yakin, pemilik kos.

Dugaan sementara, Zul sudah meninggal sejak pekan lalu.

Ini terkonfirmasi dari kondisi tubuh Zulkifli yang sudah membengkak dan berbau bangkai.

"Kita kira awalnya, bangkai tikus. Tapi lain-lain," kata rekan sekos di lantai II.

Bahkan, dari cerita dan informasi sejumlah saksi, saat dievakuasi dari tempat tidurnya, mayatnya sudah ada belatung putih.

Kapolsek Tamalanrea Andi Alimuddin, Jumat (15/12/2023) siang mengkonfirmasikan, penemuan mayat dilaporkan pemilik dan tetangga kamar kos, Kamis (14/12/2023) malam.

"KIta masih selidiki, sejauh ini di mayat tak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujarnya.

Pihak pengelola kos di Tamalanrea, juga sudah mengabari pihak keluarga di Bolmon Selatan, Sulut.

Selama tujuh semester ngekos, Zul termasuk sosok pendiam, jarang bergaul sesama teman kos, dan termasuk pribadi tertutup.

"Hanya senyum dan menyapa secukupnya. Mungkin karena teman kos lamanya sudah selesai dan pindah mi," kata Imal.

Ilmal menyebut korban diketahui sudah tidak keluar kamar sejak dua minggu lalu.

Cerita penemuan mayat mahasiswa berinisial BMZ tersebut berawal dari laporan tetangga kamar korban yang mencium aroma tak sedap dan diduga berasal dari kamar korban.

"Awalnya kan ini ada penghuni baru, ini melapor katanya ada bau busuk jadi saya coba cek sekitarnya, saya coba cari-cari memang sumber baunya dari kamarnya ini almarhum", ungkapnya.

Sekitar pukul 21.00 Wita, selepas Isya, Ilmal dan sejumlah penghuni kos lantas mengecek kamar yang terkunci dari dalam.

Sekitar pukul 22.00 Wita, disaksikan penghuni lain, Ilmal  pun mencoba mendobrak.

Betapa kagetnya, ia menemukan mayat BMZ dengan kondisi tergeletak di atas karpet.

"Kalau ditanya kondisinya yah pada umumnya saya ndak bisa jelaskan tapi sudah ada belatung," sambungnya.

Ilmal lantas melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat.

Sekitar pukul 23.00 Wita polisi datang memeriksa dan memasang garis polisi di area TKP.

Selanjutnya, sekitar pukul 00.30 Wita Tim Dokpol dan Inafis Polda Sulsel datang dan memeriksa kondisi korban.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini