Bersama cita-citanya tentang kerakyatan, Amrus merasa pentingĀ akan kehadiran sebuah kelompok yang akan mewadahi ide tersebut.
Kemudian, ia dikenal dengan karya-karya patungnya yang mengagumkan, terutama untuk karya patung yang terbuat dari bahan dasar kayu.
Amrus adalah keturunan Minangkabau yang lahir pada hari Natal di Sumatera Utara.
Ia merupakan perupa muda yang telah berpameran di berbagai kota.
Setelah perubahan politik di Indonesia pada tahun 1965, Amrus dan teman-temannya dari Sanggar Bumi Tarung ditahan oleh pihak berwajib.
Para perupa ini ditahan selama beberapa tahun, mulai dari lima tahun bahkan ada yang sampai tiga belas tahun di penjara.
Selama kurun waktu penahanan, mereka pun tidak bisa berkarya.
Baru setelah keluar tahanan, mereka kembali memulai menciptakan karya.
Begitu juga Amrus, tetap berkesenian sebagai pematung, dan memulai untuk melukis.
Pada masa pandemi Covid-19 kemarin, ia lebih banyak melukis tentang kondisi negeri ini akibat pandemi.
Karya-karya inilah yang dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta.
Misbach Tamrin
Adalah seorang perupa dari Banjarmasin yang dikenal dengan lukisan-lukisan realisnya.
Misbach juga termasuk salah satu anggota Sanggar Bumi Tarung, dan merupakan anggota termuda kala itu. Ia tidak lama tinggal di Yogyakarta.
Pada tahun 1964 ia pulang ke Banjarmasin, kemudian satu tahun kembali ke Yogyakarta dan ia ditahan oleh pihak berwajib sama seperti kawan-kawan sanggarnya.