TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sempat menjadi isu yang disorot.
Megaproyek Presiden Joko Widodo ini kembali menuai kontroversi di kalangan capres-cawapres.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo tak banyak bicara menanggapi pernyataan capres nomor 1 Anies Baswedan bahwa IKN bisa menyebabkan ketimpangan baru.
Capres yang diusung PDIP-PPP-Hanura-Perindo ini mengusung visi keberlanjutan, meneruskan berbagai program Presiden Jokowi.
Sedangkan capres nomor 2 yang diusung Partai Nasdem, PKS dan PKB mengusung visi perubahan atau antitesa dari Jokowi.
Dikatakan Ganjar bahwa semua orang berhak berbicara tentang apa pun.
"Mereka silahkan saja, apa saja," kata Ganjar singkat kepada awak media di Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Sebelumnya Anies Baswedan mengomentari pembangunan IKN.
Hal itu saat Anies menjawab pertanyaan dari panelis dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Rabu (22/11/2023).
Setelah pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyampaikan visi misi dalam Pilpres 2024, ada seorang panelis yang menanyakan mengenai pembangunan IKN apakah prospektif untuk Indonesia di masa depan.
Panelis tersebut merupakan peneliti Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Prof Siti Zuhro.
Dengan pertanyaan itu, Anies pun menjawab tujuan dari IKN ini malah menimbulkan pertimpangan baru.
"Kalau dengan alasan pemerataan, karena itu menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah lainnya" kata Anies menjawab pertanyaan dari panelis.
Ia juga menjelaskan cara pemerataan yang bisa dilakukan jika pemerintah serius menginginkan adanya pemerataan.
Seperti kota yang sudah ada saat ini dikembangkan dari kota kecil ke kota skala menengah. Kemudian, kota skala menengah diberikan program agar bisa berkembang menjadi kota besar.