TRIBUNMANADO.CO.ID - Pdt DR (H.C) Stephen Tong kembali ke kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Penginjil Reformed terbesar dunia ini akan memimpin Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal.
Dengan tema "Aku Datang Untuk Orang Berdosa" di Lapangan KONI Sario Manado, Kamis (7/12/2023) pukul 18.30 Wita.
Pelaksana KKR tersebut adalah Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI).
Alvin Natanael dari pihak Humas mengatakan, KKR tersebut terbuka untuk umum.
Ia mengajak warga Manado untuk datang ke KKR.
"Marilah kita warga Manado, hadirilah KKR ini yang dipimpin oleh hambaNya pak Stephen Tong yang mengajarkan Injil dengan kemurnian dan ketulusan," kata dia Sabtu (18/11/2023).
Menurut dia, khotbah pak Tong selalu bernas. Pun kali ini. Ada pesan Tuhan lewat pak Tong untuk warga Manado.
"Ini adalah hadiah natal terindah bagi warga Manado," kata dia.
Sebut dia, Stephen Tong sudah tidak muda lagi.
Adalah suatu berkat bilamana warga Manado masih berkesempatan mendengar suara firman Tuhan dari hambaNya yang diurapi.
"Tapi semangatnya mengajarkan Injil masih berkobar kobar, apalagi untuk warga kota Manado dimana ada ikatan historis dengan pak Tong," katanya.
Stephen Tong adalah penginjil yang sudah sangat familiar dengan warga Manado.
Dia sudah berkali - kali ke Manado.
Terakhir pada tahun lalu, saat memimpin KKR Natal di MCC. Bagi Stephen Tong, Manado punya tempat khusus di hati.
Stephen Tong pernah "dititipi" Manado oleh Pendeta Albertus Zacharias Roentoerambi Wenas ( AZR Wenas )
yang merupakan hamba Tuhan senior dalam sinode GMIM dan pernah menjabat Ketua Sinode GMIM.
Itu terjadi pada 1966 silam. Ceritanya, saat itu, Stephen Tong yang masih berusia sekira 26 bertemu dengan Wenas di tepi laut Manado. Keduanya bercakap cakap dan Wenas lantas berkata. "Stephen Tong ingatlah penginjilan di tanah Minahasa, meskipun sudah melalangbuana di luar negeri, jangan lupakan tanah Minahasa," katanya.
Wenas rupanya sudah memprediksi bahwa Stephen Tong bakal dipakai Tuhan untuk pekerjaan besar hingga ia berpesan demikian.
Tak lama setelah pertemuan tersebut, tepatnya tahun 1967, Pendeta Stephen Tong mendengar kabar Tuhan telah memanggil pulang Pendeta AZR Wenas.
Namun perkataan Pendeta AZR Wenas tersebut menjadi panggilan Tuhan bagi Pendeta Stephen Tong untuk melayani di Minahasa, di tahun 1967 tersebut.
Di usia yang sudah sepuh, 84 tahun, api injil Stephen Tong tak pernah padam.
Ia keliling kota di dalam dan luar negeri untuk mengabarkan injil. Khotbah pak Tong selalu berdasarkan pada Alkitab dengan penekanan pada pertobatan manusia dari dosa.
Ia tak segan mengkritik berbagai penyimpangan Alkitab yang mewabah di berbagai belahan dunia dewasa ini.
Catatan Tribunmanado.co.id, khotbah Stephen Tong di Manado selalu menyentak, membangunkan orang dari tidur lelap.
Pada KKR di Tomohon tahun 2022 lalu, Stephen Tong berkata "Apakah Gerejamu tertidur atau bangkit".
Pada Kebaktian nasional memperingati 500 tahun reformasi Gereja beberapa tahun sebelumnya, Pak Tong mengeluarkan tantangan bagi kaum muda Manado.
Ia minta mereka agar jadi penginjil.
"Ayo kita ekspor teolog - teolog untuk jadi berkat bagi banyak orang," katanya. (Art)
Baca juga: Stephen Tong: Natal Bukan Pesta Pora Tapi Membawa Orang Kepada Tuhan
Baca juga: Pemkot Manado Sulawesi Utara Dukung Pelaksanan KKR Pdt Stephen Tong
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.