Ini menjadikan Sulut sebagai peringkat dua provinsi di Indonesia dengan kerawanan TPPO online.
Menariknya, korban TPPO judi online tidak berasal dari kalangan miskin.
Kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga berada dengan latar pendidikan tinggi.
"Ini yang memiriskan, para korban berasal dari keluarga mampu dan berada tapi bisa tergiur gaji berlipat, karena tidak ada impuls control," kata Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, Kemenko Polhukam, Rina P Soemarno, pada Rapat Koordinasi (Rakor) Perlindungan WNI di Luar Negeri, Rabu (4/10/2023) di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut.
Ia menuturkan, pola TPPO berbeda.
Dulunya TPPO disalurkan ke negara Timur Tengah untuk jadi pekerja informal.
Mereka kebanyakan ibu-ibu.
"Kini korban TPPO adalah pemuda, mereka berpendidikan tinggi, melek teknologi," kata dia.
Ungkap dia, korban direkrut melalui media sosial.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Malam Hari, Rabu 4 Oktober 2023, Lukas 10:29
Baca juga: 132 Hari Menuju Pilpres 2024 - Survei 10 Nama: Ganjar Ungguli Prabowo-Anies
Mereka diiming-imingi gaji besar dan pekerjaan mudah.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.