TPPO di Sulut

Steven Kandouw Ajak Warga Sulawesi Utara Lawan TPPO

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw.

TRIBUNMNADO.CO.ID, MANADO - Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, mengajak warga Sulut memerangi tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Mari kita perangi bersama-sama kepada masyarakat jangan mudah diiming-imingi," kata dia, Rabu (4/10/2023).

Steven Kandouw menuturkan, tindakan preventif akan dibarengi dengan penindakan hukum.

Ia berharap pelaku atau otak dari TPPO dapat ditangkap.

"Pelakunya harus ditangkap," kata dia.

Steven Kandouw bersyukur karena aparat kepolisian sangat cepat menangani TPPO.

Cerita Korban TPPO Kamboja Asal Sulawesi Utara, Kerja di Bawah Ancaman hingga Disuruh Menipu

Nasib para korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) judi online asal Sulut sungguh tragis.

Mereka bekerja keras di bawah ancaman.

Jika pun untung dan nyaman, itu berarti tipu bangsa sendiri.

Seperti pengalaman S.

Wanita berusia 30 tahun itu awalnya bekerja sebagai staf di salah satu rumah sakit di Manado.

Kemudian datang tawaran menggiurkan dari Kamboja yang langsung disambarnya.

"Ada tawaran dari teman saya, gajinya lumayan 800 US$saat training. Biaya keberangkatan juga dibayar perusahaan," katanya beberapa waktu lalu.

S membayangkan dirinya sebagai staf perusahaan emas yang bonafid.

Setiba di Kamboja, ia mendapati kenyataan tak seindah janji.

Ternyata perusahaan mereka tak bonafid.

Ada indikasi perusahaan itu menggunakan nama perusahaan bonafid di Kamboja pada web lamaran untuk memikat calon pekerja.

Pekerjaan yang ditawarkan ternyata bukan staf profesional.

"Tapi kita disuruh menipu orang Indonesia," katanya.

Baca juga: Porkab Perdana Bakal Digelar KONI Minahasa Sulawesi Utara, Siap Lahirkan Atlet Berprestasi

Baca juga: Wamen Perdagangan Jerry Sambuaga Pernah Berdebat dengan Uni Eropa soal Pelarangan Minyak Sawit

Gajinya tak sesuai kesepakatan.

Dijanjikan 800 US$, nyatanya mereka hanya dapat 500 US$.

Bahkan kerap gaji dipotong.

Selain itu, ancaman sering diperoleh.

Ungkap dia, banyak warga Sulawesi Utara yang berada di sana.

"Ada ratusan, 70 persen dari Sulawesi Utara ," katanya.

Korban TPPO Judi Online Asal Sulawesi Utara Umumnya dari Keluarga Berada dan Pendidikan Tinggi

Provinsi Sulawesi Utara darurat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) judi online.

Sebanyak 76 warga jadi korban.

Mereka menjalani pekerjaan sebagai scamer atau tukang tipu online di segitiga emas yang meliputi Kamboja, Myanmar, dan Laos.

Korban TPPO Online di Kamboja yang berhasil pulang Manado (IST)

Ini menjadikan Sulut sebagai peringkat dua provinsi di Indonesia dengan kerawanan TPPO online.

Menariknya, korban TPPO judi online tidak berasal dari kalangan miskin.

Kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga berada dengan latar pendidikan tinggi.

"Ini yang memiriskan, para korban berasal dari keluarga mampu dan berada tapi bisa tergiur gaji berlipat, karena tidak ada impuls control," kata Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, Kemenko Polhukam, Rina P Soemarno, pada Rapat Koordinasi (Rakor) Perlindungan WNI di Luar Negeri, Rabu (4/10/2023) di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut.

Ia menuturkan, pola TPPO berbeda.

Dulunya TPPO disalurkan ke negara Timur Tengah untuk jadi pekerja informal.

Mereka kebanyakan ibu-ibu.

"Kini korban TPPO adalah pemuda, mereka berpendidikan tinggi, melek teknologi," kata dia.

Ungkap dia, korban direkrut melalui media sosial.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Malam Hari, Rabu 4 Oktober 2023, Lukas 10:29

Baca juga: 132 Hari Menuju Pilpres 2024 - Survei 10 Nama: Ganjar Ungguli Prabowo-Anies

Mereka diiming-imingi gaji besar dan pekerjaan mudah.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini