Warga diminta menggunakan alat pelindung diri jika terpaksa melakukan kontak. Selanjutnya, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi atau cuci tangan setelah mengunjungi orang sakit.
"Petugas kesehatan harus melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi standar saat menangani spesimen atau merawat yang dicurigai terkonfirmasi Virus Nipah," bebernya.
Sebelumnya seperti yang diketahui bersama virus ini sudah ada sejak tahun 1998, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998 di Malaysia dan Singapura.
Munculnya virus tersebut disebabkan kelelawar.
Kini, virus itu kembali ada di India yang menyebabkan dua orang meninggal. (*)
Sumber: Tribun Bali
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com
Baca Berita Lainnya di: Google News