Kesehatan

Manfaat Rebahan yang Tak Banyak Orang Tahu, Beri Dampak Positif Terhadap Kesehatan Mental

Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rebahan.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rebahan atau bermalas-malasan sering dianggap sebagai hal buruk.

Rebahan sering dikaitkan dengan ketidakproduktifan.

Padahal, rebahan atau bermalas-malasan tak selamanya buruk.

Sebagai makhluk hidup, tentu kita membutuhkan rebahan di waktu tertentu.

Kondisi ini wajar dan sering dilakukan banyak orang.

Selain mengistirahatkan fisik, kita juga mengistirahatkan mental ketika rebahan.

Ya, rebahan rupanya memberi manfaat baik bagi kesehatan mental.

Manfaat rebahan untuk kesehatan mental

Colleen Marshall, seorang terapis pernikahan dan keluarga bersertifikat dari Two Chairs tidak setuju jika rasa malas tidak memiliki manfaat bagi kesehatan.

Pada beberapa situasi, bermalas-malasan juga dapat berdampak positif bagi psikologis seseorang.

Lalu, apa saja manfaatnya? Berikut uraian selengkapnya.

1. Meningkatkan kreativitas

Penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology menemukan, duduk dan terdiam dapat membantu meningkatkan kreativitas dan mencari solusi pemecahan suatu masalah.

Bermalas-malasan yang dimaksud adalah dalam konteks membiarkan pikiran mengembara ke mana-mana.

Para peneliti kemudian melakukan eksperimen yang mengharuskan sejumlah orang untuk memprediksi seberapa besar mereka menikmati momen bermalas-malasan tanpa gangguan apa pun seperti makan, berjalan-jalan atau memeriksa ponselnya.

Para peserta yang merasakan pengalaman "bermalas-malasan" merasa momen itu lebih menyenangkan dan sensasinya lebih dari yang mereka pikirkan.

"Saat kita membiarkan diri bersantai dan tidak fokus, kita akan membiarkan pikiran kita menjadi lebih efektif dan fleksibel," papar Marshall.

Kondisi yang seperti itu dapat menghasilkan kreativitas baru atau memahami sesuatu dengan perspektif baru.

Di samping itu, setelah pikiran kita melambat, hal itu juga membuat kita lebih terkoneksi dengan orang di sekitar kita.

"Saat kita ada di depan layar, kita kehilangan peluang sosial untuk terhubung."

Baca juga: Hasil Drawing Piala Dunia U17 2023, Timnas Indonesia Terhindar dari Grup Neraka

Baca juga: Takluk dari Persipal, Pelatih Sulut United Jaya Hartono Kecam Wasit

"Sementara waktu yang tenang memungkinkan kita melakukan lebih banyak kontak mata dengan orang lain, memerhatikan orang lain dan berpotensi memiliki lebih banyak rasa empati."

Demikian kata Lauren Cook, seorang psikolog yang berbasis California, Amerika Serikat.

2. Momen relaksasi

Poin yang satu ini memang tidak memiliki kaitan langsung dengan rebahan atau bermalas-malasan, tetapi lebih mengarah pada aktivitas mundur sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan.

Menurut penelitian di Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengambil langkah mundur dengan teknik relaksasi secara sadar seperti meditasi, pernapasan dalam dan berdoa dapat mengurangi kebutuhan layanan kesehatan sebesar 43 persen.

Aktivitas yang satu ini telah terbukti mengurangi gangguan yang berhubungan dengan stres, seperti kecemasan, depresi dan gangguan kesehatan lainnya seperti sakit kepala, punggung, insomnia, iritasi usus besar dan ketidaknyamanan di dada.

3. Meningkatkan produktivitas

Berdiam diri dan melamun atau mengobrol dengan rekan kerja sambil minum kopi juga dianggap sebagai aktivitas bermalas-malasan.

Tapi di sisi lain, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Organizational Behavior menemukan fakta, istirahat sejenak bisa meningkatkan energi dan kemampuan untuk pulih secara mental dalam menuntaskan segala tugas dan pekerjaan.

4. Meningkatkan kecerdasan sosial

Ilustrasi rebahan. (Pexels.com)

Rebahan sambil menonton acara televisi mungkin menjadi ide bagus untuk bermalas-malasan di akhir pekan.

Faktanya, aktivitas seperti itu bisa meningkatkan kecerdasan sosial seseorang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Aesthethics Creativity and the Arts meneliti peserta yang dibagi dalam dua eksperimen terpisah.

Keduanya kemudian diimbau untuk menonton drama televisi dan film dokumenter.

Mereka yang menonton drama televisi dinilai memiliki kinerja yang jauh lebih tinggi dalam Reading the Mind in the Eyes Test yang mengukur kecerdasan sosial mereka dibandingkan mereka yang nonton film dokumenter.

5. Meningkatkan konsentrasi

Kelelahan dalam beraktivitas tentu dapat berdampak pada kondisi fisik dan mental.

Tapi, dengan memanfaatkan waktu untuk bermalas-malasan, kegiatan itu dapat mendorong fokus yang lebih baik.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Educational and Developmental Psychologist, peneliti menegaskan, peserta yang menikmati waktu istirahat tidak terstruktur dan istirahat di alam terbuka melaporkan tingkat perhatian terarah yang lebih tinggi dibandingkan orang yang terus bekerja.

Pada gilirannya, hal itu berdampak pada tingkat konsentrasi seseorang.

Baca juga: Link Gratis Live Streaming Juventus vs Lazio, Nonton Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Klik Akses Disini

Baca juga: 2 Jam Diperiksa, Oknum Pegawai Kantor Syahbandar Perikanan Bitung Sulawesi Utara Pindah Ruangan

6. Menenangkan pikiran

Membiarkan pikiran mengembara dapat memberikan lebih banyak peluang untuk rasa kagum yang berdampak positif bagi kesehatan mental.

Penelitian yang diterbitkan dalam Perspectives on Psychological Science menemukan, rasa kagum dapat meningkatkan kesadaran kita untuk merasa lebih bermakna.

Pada gilirannya, hal itu bermanfaat bagi kesejahteraan mental.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rebahan Enggak Selalu Buruk, Ada Manfaatnya untuk Kesehatan Mental".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini