TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menetapkan mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju Pilpres 2024.
Bergabungnya PKS menambah amunisi Koalisi Perubahan yang sebelumnya didukung Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada Pemilu 2019, Nasdem meraih 9,05 persen suara atau 10,26 persen kursi di DPR RI. PKS 8,21 persen suara atau 8,70 persen kursi parlemen.
Kemudian PKB 9,69 persen suara atau 10,09 persenkursi DPR.
Sehingga total 26,95 persen suara atau 29,05 persen kursi parlemen.
Keputusan PKS gabung poros Anies - Cak diungkapkan berdasarkan hasil rapat Majelis Syuro PKS yang digelar di markas DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Jumat (15/9/2023).
"Memutuskan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Bakal Calon Wakil Presiden Republik Indonesia mendampingi Bapak Anies Baswedan," ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu membacakan keputusan rapat Majelis Syuro PKS dalam konferensi pers, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat malam.
"Menyetujui dan menetapkan pasangan Bapak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Bakal Calon Presiden dan Bakal Calon Wakil Presiden RI yang secara resmi diusung oleh PKS pada Pilpres 2024," sambungnya.
Poros Prabowo dan Ganjar
Baru Anies - Cak Imin yang telah deklrasi pasangan capres - cawapres.
Dua poros lain, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum menentukan siapa cawapres.
Prabowo diusung Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar.
Ganjar Pranowo diusung PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Belakangan Demokrat mencabut dukungannya untuk Anies. "Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi PD Andi Mallarangeng, dilansir Antara, Jumat (1/9/2023).
Kemudian PKS menyatakan tetap mendukung Anies, namun belum memberi dukungan eksplisit untuk Cak Imin.
Sedangkan PKB keluar dari barisan koalisi pendukung Prabowo, dan beralih menjadi pendukung Anies.