Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Yohanes 20:24-29, Salib Kristus dan Pemikiranku

Penulis: Alpen Martinus
Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacaan Alkitab Yohanes 20:24-29, Salib Kristus dan pemikiranku

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bacaan Alkitab kali ini diambil dalam kitab Yohanes 20:24-29.

Ayat tersebut dibahas dalam renungan berjudul Salib Kristus dan pemikiranku.

“Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."” (Yoh 20:25 TB)

Baca juga: Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 3:1-10, Salib Kristus dan Pelayananku

Apakah robot bisa berpikir?

Bukankah psikologi menjelaskan bahwa berpikir itu adalah aktifitas jiwa?

Apakah robot punya jiwa?

Pertanyaan semacam ini tentu saja bisa muncul karena melihat adanya robot masa kini yang dirancang; katanya bisa berpikir, merasa dan bertindak, layaknya manusia.

Baca juga: Bacaan Alkitab Matius 9:9-13, Salib Kristus dan Pekerjaanku

Namun, apapun kehebatannya, robot tetaplah robot, tak berjiwa, bisa mirip manusia tetapi bukan manusia.

Robot tidak ada urusan dan tanggung jawab moral dengan Allah.

Manusia sebagai gambar Allah, adalah pribadi yang diciptakan untuk bersekutu dengan Allah sendiri, sehingga segala pemikirannya harus dipertanggungjawabkan kepada Allah.

Alkitab menulis tentang Tomas, seorang murid Yesus yang pemikirannya sempat melenceng, tidak percaya pada fakta dan berita kebangkitan Yesus.

Baca juga: Bacaan Alkitab Lukas 23:33-43, Orang Berdosa Dibenarkan

Padahal sebagai salah satu murid, yang selama kurang lebih tiga tahun bersama Yesus, seharusnya ia mengerti bahwa Yesus telah datang ke dunia, mati disalibkan demi untuk menyelamatkan orang berdosa termasuk dirinya.

Maka bukankah sesuatu yang aneh bila ia meragukan berita Yesus bangkit?

Ada yang melihat bahwa, bukan berarti Tomas tidak mau percaya, tetapi tak mudah percaya begitu saja.

“He wanted bodily proof of Jesus’ risen state.” - “Ia mau melihat bukti fisik tentang kebenaran kebangkitan-Nya.” (Edwin Blum).

Halaman
12

Berita Terkini