Penemuan Bangkai Babi

Warga Manado Sulawesi Utara Mendadak Takut Makan Daing Babi, Buferlan: Sudah Dua Pekan Saya Stop

Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daging Babi yang dijual di salah satu Swalayan yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara.

"Turun jauh, banyak pelanggan kami tak mau beli babi," katanya.

Sintia bersama sejumlah pedagang babi giat berkampanye bahwa makan daging babi aman.

Mereka berkampanye di medsos.

"Konsumsi daging babi aman meskipun ada virusnya," kata dia. 

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Sulut Nova Pangemanan mengatakan, pihaknya masih menanti uji klinis untuk menentukan penyebab kematian babi di beberapa daerah di Sulut.

"Harus ada uji klinis untuk memastikan penyebab kematian babi," kata dia Kamis (20/7/2023).

Nova menuturkan, hal terpenting bagi peternak saat ini adalah meningkatkan biosecurity.

Sebut dia, virus untuk babi saat ini cukup marak. 

Selain ASF, ada pula beberapa virus lainnya yang dapat menyebabkan kematian babi.

"Jadi aspek kebersihan sangat penting melalui penerapan biosecurity dalam peternakan babi," katanya. 

Ia mengibaratkan dengan masa Covid 19. Dimana tindakan pembersihan diri dapat mencegah seseorang dari Covid. 

"Demikian pula aspek kebersihan dapat mencegah babi terkena penyakit," katanya.

Menurut Nova, pemerintah sudah berulangkali mensosialisasikan biosecurity kepada peternak babi di Sulut. 

Ia menuturkan pemerintah sudah mengerahkan segala cara untuk mencegah virus ASF.

Dari sosialisasi yang intens hingga penjagaan di perbatasan. 

"Namun bisa datang kapan saja, yang utama saat ini adalah menjaga kebersihan di wilayah peternakan," katanya.

Diketahui kasus babi mati terjadi di Minsel, Minahasa dan Minut. (Art). 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini