Tajuk Tamu

Mengenal Insomnia dan Solusinya

Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Muhammad Awaludin SpPD MPd

Sebaliknya, insomnia sekunder berkaitan dengan penyebab yang mendasarinya, termasuk sakit atau penyakit kronis, kondisi kesehatan mental, kerja shift dan obat-obatan tertentu.

Penyebab
Penyebab gangguan tidurr sangat beragam, mulai dari masalah mental hingga kondisi medis tertentu. Penyebab tersebut pun berbeda – beda berdasarkan jenis gangguan tidur yang dideritanya.

Selain penyebab, ada juga faktor risiko yang bisa meningkatkan gangguan tidur tersebut, sebagai berikut :
· Memiliki rutinitas dengan stress tinggi.
· Mengidap kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, obesitas.
· Memiliki pekerjaan yang menerapkan sistem shift

Sementara untuk gejala dari insomnia adalah kesulitan untuk tidur di malam hari. Gejala gangguan ini sebagai berikut :
· Mudah berasa lelah dan sulit berkonsentrasi.
· Mudah terbangun di malam hari.
· Perubahan emosional.
· Daya ingat menurun.

Cara Mengatasi gangguan tidur dari tingkat keparahan dan faktor penyeabnya.

Apabila insomnia cenderung ringan dan baru bersifat akut, dokter akan menyarankan pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti :
· Mengonsumsi makanan sehat.
· Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.
· Berhenti merokok.
· Rutin berolahraga.
· Menghindari penggunaan smartphone atau alat elektronik lainnya.

Seth J Gillihan (2022), memilihkan berbagai teknik untuk menghindari serangan insomnia kronis. Tidak selalu dapat mencegah insomnia, tetapi tips ini dapat membantu mendapatkan tidur yang kita butuhkan.

1. Dapatkan pemaparan cahaya di waktu yang tepat
Jam internal 24 jam kita (ritme sirkadian) sangat selaras dengan cahaya terang. Dengan mengatur waktu paparan cahaya dengan cara yang benar, kita akan melatih otak dan tubuh untuk mengharapkan tidur pada waktunya.

Cobalah keluar di pagi hari untuk mengirim pesan yang kuat ke otak kita bahwa sudah waktunya untuk bangun. Di malam hari, hindari cahaya terang (termasuk layar biru) sehingga kelenjar pineal kita akan memompa melatonin, yang menandakan bahwa sudah waktunya untuk tidur.

2. Lepaskan ketegangan
Banyak dari kita hidup dalam kondisi yang hampir terus-menerus ”melawan-menghindar-membeku”, stres dan ketegangan fisik akan merusak tidur kita. Beristirahat akan lebih mudah dengan melakukan latihan pikiran-tubuh yang mendorong relaksasi.

Ambillah tiga kali napas secara lambat dan menenangkan. Kemudian kepalkan tangan dengan erat dan tahan selama lima detik. Rilekskan tangan sepenuhnya saat mengambil tiga napas lagi, dan rasakan relaksasi menyebar ke lengan dan seluruh tubuh. Ulangi sesering kita suka.

3. Bentuk asosiasi kuat antara tidur dan tempat tidur
Kita belajar mengasosiasikan hal-hal yang berjalan bersamaan, dan kita tidur paling nyenyak ketika ada hubungan yang kuat antara tempat tidur dan tidur. Kita dapat melatih otak untuk mengharapkan tidur ketika kita naik ke tempat tidur.

Karena itu, sebaiknya tidak tinggal di tempat tidur untuk waktu yang lama ketika Anda tidak bisa tidur, terutama jika Anda mulai merasa frustrasi. Lakukan aktivitas nontidur, seperti menonton film, bukan di tempat tidur dan di luar kamar jika memungkinkan.

4. Lepaskan usaha
Bekerja lebih keras biasanya menghasilkan hasil yang lebih baik, tetapi tidak dalam hal tidur. Mencoba memaksa kita masuk ke alam bawah sadar pasti akan menjadi bumerang. Yang bisa kita lakukan hanyalah menawarkan kondisi yang tepat dan membiarkan tubuh kita melakukan sisanya.

Berhentilah mencoba untuk tidur dan biarkan itu menjadi penyerahan diri. Ingatkan diri sesering yang Anda butuhkan bahwa bukan ”tugas Anda untuk tertidur. Lepaskan rasa melakukan apa pun, dan biarkan tidur tiba kapan pun juga.

Halaman
123

Berita Terkini