Majelis Ilmu

Merasa Semua Doa Belum Dikabulkan? Simak Ini, Tips dan Waktu Mustajab atau Saat Terbaik untuk Berdoa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tips supaya doa dikabulkan dan waktu-waktu mustajab untuk berdoa.

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sepertiga malam terakhir inilah waktu paling utama untuk menunaikan sholat tahajud.

Selesai salat 5 Waktu

Usai menunaikan salat fardhu wajib jangan langsung beranjak pergi, sempatkanlah untuk berdoa terlebih dahulu.

Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفُ اللَّيْلِ الآخِرُ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ

“Ya Rasulullah, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR. Tirmidzi; hasan)

Memanjatkan segala yang diinginkan dan diharapkan di waktu mustajab untuk berdoa adalah salah satu cara meminta pertolongan dari Allah SWT.

Hari Jumat

Hari Jumat adalah waktu mustajab untuk berdoa.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda:

“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama menjelaskan bahwa waktu itu adalah sejak dimulainya khutbah hingga selesai shalat Jumat, sebagian ulama lainnya menjelaskan bahwa waktu itu adalah setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam, dan sebagian ulama lainnya lagi menjelaskan bahwa waktu itu di akhir hari Jumat menjelang matahari terbenam.

Ketika buka puasa

Saat berpuasa adalah waktu mustajabah untuk berdoa.

Bukan hanya saat sedang puasa, tetapi ketika buka puasa tiba pun termasuk waktu mustajab untuk berdoa.

Bahkan berdasarkan hadits lainnya, sepanjang waktu puasa adalah waktu mustajab untuk berdoa. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ السَّحَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi dan Thabrani; hasan)

Jadi sepanjang waktu puasa mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari adalah waktu mustajab untuk berdoa.

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Tirmidzi:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِى لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ

“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi. Doa mereka di angkat ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya. Rabb Azza wa Jalla berfirman: “Demi kemuliaanku, engkau akan kutolong meski beberapa saat lamanya.” (HR. Tirmidzi dan Thabrani; hasan)

Antara adzan dan iqomat

Doa antara adzan dan iqomat juga tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Waktu antara adzan dan iqomat merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)

Karenanya, sungguh beruntung orang-orang yang datang ke masjid di awal waktu, sehingga ia bisa shalat sunnah dan berdoa antara adzan dan iqomat. Ada pun yang terlambat atau masbuq, ia telah kehilangan waktu yang sangat berharga untuk terkabulnya doa.

Dalam Sujud

Saat sujud adalah waktu mustajab untuk berdoa.

Rasulullah SAW dalam sabdanya "Seroang hamba yang berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu." (HR. Muslim, no. 482)

Selain itu Rasulullah SAW juga bersabda, "Adapun ketika rukuk maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian." (HR Muslim, no.479). (TribunStyle.com)

Ada beberapa tanda, doa seseorang itu dikabulkan. 

Berikut 4 tanda tersebut:

(berdasarkan pendapat para ulama)

1. Bertambahnya Perasaan Takut Kepada Allah

Takut kepada Allah SWT adalah sifat orang yang bertakwa, dan juga merupakan bukti berimannya seseorang kepada Allah SWT.

Bagi yang melaksanakan perintah tersebut maka ketaqwaannya akan bertambah dan karena itu ia akan memperoleh kemuliaan dan dijuluki-Nya ke arah kebaikan sehingga menjadi salah satu tanda doa dikabulkan.

Sedangkan bagi yang mengabaikannya, maka dosanya makin bertambah dan bertambah pula kehinaannya dan diikuti dengan bergelimang dalam lautan dosa dan kemaksiatan.

Dalam hal ini, orang yang takut kepada Allah SWT akan senantiasa mendapatkan keselamatan dari hal-hal yang tidak ia sukai, diberi kecukupan dan diberi akhir yang bagus.

Rasa takut yang terpuji adalah rasa takut yang mendorong kepada amal sholeh dan menghalangi dari perbuatan haram.

Oleh karena itu keadaan kehidupan mereka selalu baik. Akhir kehidupan mereka juga bagus serta amalan mereka penuh dengan berkah.

Karena orang yang memiliki ilmu tentang agama Allah akan paham benar akan kebesaran Allah SWT, keperkasaan-Nya, dan paham betul betapa pedih dan ngerinya azab yang Allah SWT berikan.

2. Bertambahnya Semangat Ibadah

Manusia yang telah menjalankan ibadah dengan baik, maka sesungguhnya ia telah memfungsikan hakikat penciptaannya.

Namun sebaliknya, manusia yang melalaikan ibadah, berarti ia telah mendisfungsikan hakikat penciptaannya.

Dalam hal ini hendaknya seseorang meyakini, apa pun yang didapatkan manusia adalah kehendak Allah SWT. Dan sedari awal, manusia itu harus menggantungkan segala keinginan dan hajatnya kepada Allah SWT, yaitu dengan melalui perantara doa. Tentunya doa yang baik ialah doa yang selalu mengikuti cara yang diajarkan oleh Al-Quran dan Al-Hadits.

Perlu diketahui, ibadah merupakan jembatan penghubung antara Rabb dan hambanya. Jembatan untuk mendapatkan kasih sayang dan magfiroh dari Allah SWT.

Semakin kokoh jembatan tersebut, maka semakin melimpahlah rahmat, ampunan dan kasih sayang Allah SWT kepadanya.

Karenanya, sudah seharusnya semangat ibadah kita dipupuk dan dipelihara. Tak lain supaya ibadah yang kita lakukan menjadi sebuah kenikmatan tertinggi yang tiada tara.

3. Jiwa Menjadi Tenteram

Ketika seorang hamba berdoa itu tandanya ia sedang menghubungkan dirinya dengan Allah SWT.

Sebagai bentuk isyarat Allah SWT bahwa doa kita diterima oleh-Nya ialah dengan ketenteraman hati pada diri umatnya yang berdoa tersebut.

Ada yang datang kepada Ja’far al-Shadiq dan bertanya “ Apa tanda diterimanya doa? Ja’far al Shadiq menjawab “ Ketenteraman hati ”. Bukankah itu juga janji Allah SWT “ Ingatlah hanya dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenteram.

4. Yakin Akan Dikabulkan Doanya

Tanda doa dikabulkan yang terakhir adalah harus yakin bahwa hajat kita akan terwujud. Hal penting dalam berdoa adalah sebuah keyakinan.

Keyakinan pun akan menumbuhkan kekuatan tersendiri bagi orang yang berdoa. Saat Anda merasa doa Anda sudah menemukan titik jawaban dari Allah SWT, tak dapat di pungkiri bahwa akan ada hati kecil yang meyakini akan hal itu.

Keyakinan yang kuat tertanam dalam hati akan melahirkan sugesti dan dorongan yang kuat pula. Fokus di dalam memohon sangat menentukan kesuksesan untuk diterima tidaknya permohonan tersebut.

Dan bukan berarti orang yang telah serius berdoa dan sungguh-sungguh tidak mudah untuk dikabulkan, namun Allah SWT lebih mengetahui kapan doa itu akan dikabulkan Nya.

Untuk itu tidak menutup kemungkinan doanya akan dikabulkan pada waktu dan bentuk yang lain di luar dari harapan dan keinginan. 

Karena Allah lah yang paling mengetahui segala sesuatu yang gaib dan baik bagi hamba-hamba Nya. (TribunJogja.com)

Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News

Baca juga: Soekarno Tinggal di Manado, ke Gorontalo dengan Pesawat Ampibi dan Nikahi Pramugari Asal Bolmong

Berita Terkini