Setelah tak bayi itu tak bernyawa, barulah dan E menguburkannya di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.
Seperti diberitakan sebelumnya, inses ayah dan anak di Banyumas ini terkuak setelah ditemukannya empat kerangka bayi, Selasa (20/6/2023).
Saat ditemukan, kerangka bayi itu terbungkus kain dan terpendam di kedalaman 50 cm di kebun milik Prasetyo Tomo (42).
Inses ayah dan anak yang sudah berlangsung sejak 2013 itu ternyata sudah diketahui sang ibu.
Ironisnya, sang ibu tak berani berbuat apa-apa seusai diancam akan dibunuh R jika kabar tersebar.
Bahkan, ibu E turut membantu proses melahirkan sang anak.
"Pada saat melahirkan E dibantu oleh ibunya atau istri R itu sendiri," tutur Agus, dikutip dari TribunJateng.com, Senin (26/6/2023).
Hingga saat ini, kata Agus, pihak kepolisian masih menelusuri dugaan adanya guru spiritual yang menghasut pembunuhan bayi.
Adapun jenis kelamin bayi yang dilahirkan, menurut Agus, ada laki-laki dan perempuan.
Diusir Warga
Polisi menduga motif terjadinya inses itu karena R bekerja sebagai dukun pengobatan.
Namun sosok ibu E, menjadi sorotan lantaran ternyata sudah mengetahui aksi bejat suaminya pada sang anak selama bertahun-tahun.
Ibu E merupakan istri ketiga Rudi yang dinikahi secara siri, sedangkan korban adalah anak pertama mereka.
Menurut Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, hubungan inses Rudi dan E sudah terjadi sejak 2013 hingga 2021.
Saat pertama kali disetubuhi sang ayah, E diketahui baru berusia 13 tahun dan melahirkan di usia 14 tahun.