Pencegahan ASF di Sulut

Harga Daging Babi Turun, Ada yang Jual Rp 100 Ribu 3 Kilogram, Steve Kepel: Itu Efek Kepanikan Saja

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel

Tapi ketidaktahuan masyarakat membuat banyak yang enggan mengkonsumsi daging babi dan terbitlah petaka bagi pedagang daging babi.

Seperti dialami Sintia. Pedagang daging babi di Pasar Segar Paal Dua mengaku alami kesulitan jual daging babi.

"Banyak langganan kami terutama menengah ke atas yang menahan diri beli daging babi, alasannya takut virus," kata dia Jumat (23/6/2023).

Penjelasan Sintia bahwa virus ASF tak sampai menyebabkan daging babi tak dapat dikonsumsi tak mempan. Ketakutan pelanggan lebih besar.

Namun Sintia tak menyerah. Bersama sekumpulan pedagang daging babi mereka mengkampanyekan aman konsumsi daging babi di medsos.

"Kami ingin masyarakat paham, jangan sampai termakan isu, apalagi pemerintah sudah katakan Sulut masih aman virus ASF," katanya.

Joice pedagang lainnya menuturkan, harga daging babi cenderung turun. Dari 65 ribu menjadi 55 ribu per kilo. Sebut dia, penurunan sudah sejak sebelum virus.

"Dan makin menjadi jadi kala virus," katanya.

Ia menuturkan, di beberapa lokasi, harga daging babi di sejumlah lokasi tergolong ekstrim. Ada yang sampai tiga kilo 100 ribu.

"Ini sangat mengganggu kami," kata dia. (Art)

Baca juga: Pedagang di Manado Sulit Jualan Daging Babi: Jangan Sampai Termakan Isu Virus ASF, Sulut Masih Aman

Baca juga: Hendak Menghindari Buah yang Jatuh di Jalan, Nahas Seorang Pria Tewas, Oleng dan Tabrak Trotoar

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini