"Sebenarnya sama saja. Hanya saja sampai saat ini elektabilitas Sandiaga lumayan tinggi.
Tetapi bisa saja suasananya akan berubah jika Gerindra melakukan politik negatif terhadap Sandiaga," kata Ray.
"Sedikit banyak akan berdampak pada elektabilitas Sandiaga, mengingat potensi besar Ganjar akan bersaing dengan Prabowo. Artinya Sandiaga vs Prabowo," sambungnya.
Menurut Ray, mimpi Sandiaga menjadi cawapres Ganjar, sangat tergantung pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, Jokowi menjadi faktor penting untuk menempatkan sosok yang akan menjadi cawapres Ganjar.
"Tergantung Pak Jokowi. Beliau merupakan faktor penting untuk menempatkan siapa yang bakal cawapres Ganjar," tandasnya.
Seperti diketahui Sandiaga Uno ditunjuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP dan disodorkan menjadi cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Nama Sandiaga Uno muncul menjadi Cawapres Ganjar Pranowo berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Bahkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono akan membicarakan usulan hasil Rapimnas PPP tersebut dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Nanti saya sampaikan kepada Ketum PDIP kepada Ibu Megawati Soekarnoputri bahwa berdasarkan hasil keputusan Rapimnas ini adalah kami diberikan untuk memperjuangkan Pak Sandiaga Uno untuk mendampingi Pak Ganjar Pranowo," ujar Mardiono di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PPP, Arwani Thomafi mengatakan keputusan sejatinya ada dua rekomendasi nama yang bisa diajukan sebagai cawapres untuk Ganjar.
Kedua nama itu adalah adalah Sandiaga Uno dan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Namun, Mardiono menolak dan memilih fokus untuk memenangkan PPP di Pemilu 2024.
Dengan begitu, hasil rekomendasi hanya didorong kepada satu nama yang tidak lain Sandiaga Uno.
PPP sendiri diketahui sudah berkomitmen menjalin kerja sama dengan PDIP untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.