Bitung Sulawesi Utara

Kronologi Guru di Bitung Aniaya Murid TK, Berawal dari Korban Tak Bisa Baca, Ending Badan Biru-biru

Penulis: Indry Panigoro
Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinas PPPA Kota Bitung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung, dan Lurah setempat saat mendatangi TK Swasta di Bitung.

Sang guru berjanji, akan mengecek dan menanyakan ke rekan korban yang bermain sama-sama di sekolah.

Sang ibu korban lalu mengirim foto kondisi paha belakang anaknya, ada memar. 

Gurunya atau kerap di panggil Miss, sempat kaget dengan kondisi korban, dan belum mengakui perbuatannya. 

"Maksud kami, kalau saat ditanyakan guru itu mengakui dan meminta maaf perbuatannya masalah ini tak akan sampai ke polisi.

Tapi karena tidak ada pengakuan, sehingga kami lapor Polisi," jelas ibu korban yang juga kasubag di Dinas PPPA Kota Bitung, Selasa (23/5/2023).

Pihaknya juga sempat menanyakan ke anak, namun masih belum mau bilang.

Korban katakan, lebam itu kena penggaris saat main dengan teman.

Sebagai seorang ibu, punya insting yang lain terhadap keadaan sang anak.

Lalu berhasil membuat sang anak mengaku bahwa lebam itu karena kekerasan menggunakan mistar oleh gurunya berulang-ulang.

"Alasan sang guru melakukan kekerasan, menurut keterangan korban karena korban tak bisa membaca," tambahnya.

Pihaknya juga telah mengantongi hasil visum, dari rumah sakit yang mana korban mengalami kekerasan.

Terpisah Kepala UPTD PPA Dinas P3A Kota Bitung Ellen Kambey menambahkan pihaknya bersama ibu korban sempat datang mempertanyakan masalah ini ke pihak sekolah.

"Kami juga melakukan pendampingan konselong ke korban dan orang tua korban, karena korban sempat trauma dan taku datang sekolah," jelas Ellen Kambey.

Bahkan orang tuanya berencana tak akan menyekolahkan anaknya lagi di TK swasta itu, padahal korban tak lama lagi akan ujian. (crz)

5 Dampak Jangka Panjang yang Dirasakan Anak Korban Kekerasan

Halaman
1234

Berita Terkini