Berikut 2 Ancaman Panglima TNI Jika Ada Oknum TNI Pengkhianat Penjual Senjata dan Amunisi ke Musuh

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono didampingi KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan berikan sanksi hukuman mati kepada anggota TNI yang menjadi pengkhianat

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aktivitas penjualan amunisi dan senjata oleh oknum anggota TNI ke KKB di Papua terungkap.

Bahkan kabar tersebut rupanya sudah diketahui oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Untuk itu mereka meminta pengawasan harus diperketat.

Baca juga: Kronologi Anggota TNI Tabrak Lari Pasutri Lansia di Bekasi, Korban Terlempar 21 dan 12 Meter

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. KASAD Jenderal Dudung Abdurachman tak tinggal diam oknum TNI pengkhianat negara yang menjual amunisi dan senjata ilegal kepada KKB Papua meningkat. (instagram @dudung_abdurachman)

Bahkan Panglima TNI memberikan ancaman hukuman yang cukup berat kepada oknum TNI yang berani dan ketahuan melakukan hal tersebut.

Bahkan hukuman yang disiapkan lebih berat dari hanya sekadar pemberhentian.

Oknum anggota TNI yang melakukan penjualan amunisi dan senjata ke musuh akan dianggap sebagai pengkhianat.

Pun hukuman mati akan diberikan bagi oknum anggota TNI yang menjadi pengkhianat.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Tabrak Lari di Bekasi, Pasutri Lansia Jadi Korban Tewas, Pelaku Anggota TNI

Oknum TNI pengkhianat negara yang menjual amunisi dan senjata ilegal kepada KKB Papua meningkat.

Melihat hal ini, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tak tinggal diam.

Jenderal Dudung memberikan perintah untuk melakukan pengawasan super ketat.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari mengakui kasus penyalahgunaan amunisi dan senjata ilegal oleh prajurit di Papua meningkat beberapa tahun belakangan ini.

Baca juga: Geger Oknum Anggota TNI Ditangkap BNN, Simpan 50 Kg Ganja di Kos-kosan Tangerang

Untuk itu, kata dia, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menekankan kepada seluruh komando satuan untuk melakukan pengawasan lebih ketat kepada para prajurit yang akan berangkat operasi ke Papua.

"(Peningkatan kasus) Itu memang terjadi, dan Bapak KSAD menekankan kepada seluruh komando satuan yang akan berangkat tugas operasi untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi kepada prajuritnya agar tidak terulang lagi," kata Hamim usai coffee morning bersama awak media di Mabes TNI AD Jakarta Pusat.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Penyalahgunaan Senpi di Papua Naik, KSAD Minta Komandan Awasi Prajurit yang Akan Operasi'.

Halaman
123

Berita Terkini