"Harapan saya keponakan saya masih sehat," ucap dia.
Sebelum lost contact, kata Wardono, Aris sering berkomunikasi dengan keluarga.
Hampir setiap hari, sekurang-kurangnya tiga kali sepekan, Aris selalu menghubungi orang tuanya via telepon.
"Karena orang tuanya tidak bisa chatting, jadi selalu telepon.
Selama Aris di sana, setidaknya dua-tiga bulan sekali Alhamdulillah juga selalu kirim uang ke orang tuanya," jelas dia.
Menurut Wardono, Aris tidak pernah bercerita punya masalah di Jepang.
"Tidak pernah bercerita punya masalah. Aris anaknya gaul, supel, dan baik. Dia pergi ke Jepang niatnya ingin mencari rezeki untuk keluarga," tandas dia.
Sementara, Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (PPTK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pati Sri Mulyanto membenarkan bahwa pihaknya sudah mendapat laporan dari pihak keluarga Aris pada 5 April 2023.
Namun, dia juga belum mendapat informasi pasti mengenai apakah WNI korban pembunuhan yang ditemukan jasadnya di Jepang adalah Aris.
"Dinas sudah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Jadi masih menunggu berita resmi dari Kedutaan Republik Indonesia di Jepang," pungkasnya.
(*)
(TribunStyle/Jonisetiawan)
Baca juga: Sosok TKI Asal Pati, Diduga Jadi Korban Pembunuhan Rekannya di Jepang, Hilang Sejak 2021
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Baca Berita Lainnya : Google News
Baca Berita Tribun Manado di sini