Menurut Adi, kondisi itu juga menjadi indikator potensi duet Ganjar-Prabowo terjadi dalam Pilpres.
“Tapi itu dengan catatan Ganjar diusung oleh PDIP. Prabowo bisa punya partner koalisi di 2024,” katanya.
Baca juga: Ganjar Lebih Berpotensi Menang Pilpres ketika Dipasangkan dengan Airlangga Ketimbang Erick Thohir
Dilansir dari Tribunbekasi.com, survei elektabilitas duet Ganjar-Prabowo pernah dilakukan Charta Politika Indonesia.
Hasil survei Charta Politika Indonesia menyeebut elektabilitas duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mencapai 45,3 persen.
Survei Charta Politika Indonesia digelar pada 8-16 Desember 2022.
Sampel survei itu sebanyak 1.220 orang minimal berusia 17 tahun, atau sudah memenuhi syarat pemilih yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Metode survei memakai multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,82 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyebut duet kedua tokoh itu berpotensi membuat Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.
"Ada kecenderungan bila Ganjar Pranowo bersanding dengan Prabowo Subianto, mereka berpotensi menang satu putaran," ujar Yunarto dalam rilis survei yang diselenggarakan secara virtual di YouTube Charta Politika, Kamis (22/12/2022).
Namun, ia akui pihaknya belum dapat menyimpulkan terksit duet antara Ganjar Pranowo yang merupakan Kader PDIP dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
"Saya pikir mungkin butuh analisis lebih mendalam secara politik terkait dengan berbagai kepentingan partai masing-masing capres dan tentu saja ego terkait dengan pemilih partai," ujarnya.
Elektabilitas Ganjar dan Prabowo
Berikut perbandingan elektabilitas Ganjar dan Prabowo berdasarkan sejumlah lembaga survei.
1. Litbang Kompas