Gorontalo

Potret Masjid Mewah di Dekat Pelabuhan Gorontalo, Dibangun Pakai Dana Rp 2 Miliar Sumbangan Warga

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Masjid Busaadah pada Desember 2017.

Beberapa remaja bergantian setiap hari berdiri di tengah jalan sambil memegang kardus. 

Ada pula anggota takmir masjid bertugas memberi pengumuman untuk para pengguna jalan. 

Hasilnya, hanya dalam satu tahun, terkumpul dari penggalangan dana jalanan sebanyak Rp 1 miliar, dan sumbangan ratusan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Leato Rp 1 miliar. 

Ismail mengungkapkan, Masjid Babussa'adah selesai dipugar pada tahun 2020. 

Dia bersama tokoh lain pun membentuk sub-bagian untuk mengatur program keagamaan. 

Salah satu program hingga kini terus berjalan adalah pengajian Al-Quran bagi anak-anak, remaja hingga lansia.

"Kalau umur 60 tahun itu mereka langsung datang ke saya," kata Ismail kepada TribunGorontalo.com, Rabu (1/3/2023).

Juru kunci makam Aulia Ta Ilayabe ini mengatakan, saat pertama Masjid Babussa'adah berdiri, wabah covid-19 masih melanda Gorontalo.

Namun, pihaknya sepakat tetap mengadakan salat tarawih berjamaah. Tak ayal, Ismail pun kerap mendapat teguran pemerintah setempat.

"Saya sampai diundang pak wali kota. Tapi saya tetap bertahan (menggelar shalat tarawih berjamaah)," kenangnya.

Berbagai upaya dilakukan, pemerintah akhirnya luluh setelah warga setempat melarang jemaah luar kampung untuk salat di masjid mereka.

"Portal kita sudah pasang. Jadi kalau ada yang datang berkunjung. Hanya boleh menunggu," jelas Ismail.

"Akhirnya mereka mengalah. Kami diizinkan, tapi jika ada suspek, wajib di karantina di masjid. Dan kami setuju asalkan bisa salat," terangnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com 

Berita Terkini