KLB PSSI

Sosok 4 Calon Ketua Umum PSSI, Miliki Rekam Jejak yang Tak Main-main di Dunia Sepak Bola

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PSSI tengah menapaki jalan baru bersamaan dengan pemilihan ketua umum, wakil, dan anggota komite eksekutif (exco) untuk periode 2023-2027 lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). Terdapat empat calon Ketua Umum PSSI, yaitu Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, dan Arif Putra Wicaksono.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini profil empat calon Ketua Umum PSSI.

Kongres luar biasa PSSI 2023 akan dilaksanakan hari ini.

Sebanyak 87 anggota bakal memilih ketua umum, Waketum hingga Exco, ini jadwal dan susunan acaranya.

Melansir Kompas.com, Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI bakal diselenggarakan di Hotel Sangri-La, Jakarta, hari ini Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Farry Liwe Diplot Jadi Anggota DPRD Sulawesi Utara, Gantikan Istri James Sumendap, Berikut Profilnya

PSSI tengah menapaki jalan baru bersamaan dengan pemilihan ketua umum, wakil, dan anggota komite eksekutif (exco) untuk periode 2023-2027 lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).

Terdapat empat calon Ketua Umum PSSI, yaitu Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, dan Arif Putra Wicaksono.

Sejatinya ada lima calon, akan tetapi satu lainnya mengundurkan diri pada Rabu (15/2/2023). Dia adalah Fary Djemy Francis.

Berikut adalah profil dan rekam jejak calon Ketua Umum PSSI 2023-2027:

Erick Thohir

Nama Erick Thohir sempat tersendat menjadi calon Ketum PSSI lewat aturan berkontribusi sebagai anggota PSSi selama lima tahun.

Akan tetapi, hal itu dibantah langsung olehnya karena dia pernah berkecimpung di sepak bola Indonesia sebagai Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pada tahun 2009-2019.

Pria kelahiran 30 Mei 1970 tersebut juga pernah menjadi Direktur Keuangan Persija Jakarta pada era 2000an. Terkini, Erick Thohir merupakan pemilik saham Persis Solo sejak 2021.

Erick Thohir juga pernah berkecimpung di Perbasi (Persatuan Bola basket Indonesia) sebagai Ketua Umum.

Menteri BUMN RI itu juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) pada 2006-2014.

La Nyalla Mattalitti

La Nyalla Mattalitti pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019. Akan tetapi, masa jabatannya hanya satu tahun karena PSSI dibekukan oleh FIFA.

Sebelum menjabat Ketua Umum PSSI, dia pernah menduduki kursi sebagai wakil ketua KONI Provinsi Jawa Timur 2010-2019 dan ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur 2011-2012.

Di tengah masa kepemimpinannya itu, La Nyalla pernah terjerat kasus dugaan korupsi penyelewengan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur 2011-2014.

Usai ditetapkan sebagai tersangka dan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, dirinya dipaksa mundur.

Doni Setiabudi

Doni Setiabudi adalah CEO Bandung Premier League, yaitu kompetisi sepak bola amatir di Jawa Barat dan sudah berjalan sejak 2017.

Di lingkup klub Liga 1, Doni Setiabudi pernah menjabat sebagai manajer klub AHHA PS Pati yang kini berganti nama menjadi FC Bekasi City pada 2019-2021.

Nama Doni Setiabudi sempat melambung berkat gebrakan Bandung Premier League yang menggunakan VAR (Video Assistence Referee) sejak 2019.

Doni Setiabudi juga pernah mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2024. Namun, dia tak lolos verifikasi.

Kini dia mendaftarkan diri sebagai Ketua Umum, wakil, dan anggota Exco.

Arif Putra Wicaksono

Arif Putra Wicaksono punya pengalaman sebagai Chief Executive Officer (CEO) Nine Sport Inc, yaitu promotor event-event olahraga ternama di Indonesia sejak 2007.

Berkat Nine Sport, Indonesia mendapat kesempatan kedatangan tim-tim besar seperti Chelsea, Juventus, hingga AS Roma.

Pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1980 itu juga berhasil membawa timnas U23 Indonesia ke Italia dan timnas U19 ke Spanyol.

Dia pernah mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 dan 2019-2023.

Pada kesempatan pertama, dia gagal karena terganjal aturan 5 tahun aktif di sepak bola Indonesia.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini