Tapi Tuhan maha adil. DiberiNya Varen talenta musik.
Varen menyadari pemberian Tuhan itu. Ia mengembangkannya. Berbagai lomba diikuti.
"Saya pernah dapat juara nasional menyanyi tunanetra," kata dia.
Varen bergiat di musik. Dirinya biasa memainkan keyboard di pesta.
Cuan dia peroleh dari situ. Kemudian datang Covid. Pesta dilarang. Varen pun melarat.
"Hidup sulit sekali waktu itu dan setelahnya," katanya.
Lapangan kerja terbatas, Varen coba-coba jadi pengamen.
"Saya ternyata betah," kata dia.
Dari mengamen ia bisa menghidupi keluarga. Cuan pun mengalir.
"Tak tentu sih, tapi bisa untuk hidup," katanya. D
alam mengamen, dirinya dibantu seorang tetangga. Ia dituntun ke pusat kota Manado
. Si tetangga itu pun punya suara oke. Keduanya saling mengisi.
"Biasanya saya kemudian dia yang menyanyi," kata dia.
Ditanya tantangan, dirinya menghela nafas.
Sebut dia ada 1001 tantangan yang ia alami.