Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Suara merdu Varen Yokung (28) mengalun di sebuah Rumah Kopi di Kampung Cina, Manado, provinsi Sulawesi Utara, Jumat (10/2/2023).
Kasak kusuk di rumah kopi itu sejenak hilang.
Semua memasang kuping demi mendengar suara indah itu.
Varen, seorang tuna netra, menyanyikan lagu bertema percintaan.
Dibawakan dengan jiwa, pesan lagu itu tentang kepahitan cinta menembus hingga ke batin.
Perasaan bergolak. Hati serasa diremas-remas.
Tepuk tangan terdengar kala Varen selesai bernyanyi. Kompak dan keras.
Seorang wanita yang menemani Varen kemudian menjalankan plastik.
Semua pengunjung mengisi uang ke dalam plastik.
Dari plastik yang transparan dapat terlihat uang umumnya Rp 5000 hingga 10.000.
Bahkan ada yang memberi Rp 50 ribu.
Varen adalah seorang pengamen. Ia ditemani tetangganya.
Istri Varen yang juga buta menanti tak jauh dari rumah kopi itu.
Kepada tribunmanado, Varen mengaku buta sejak lahir.
"Saya tak pernah melihat dunia," katanya.