Insting kopi Ivan ternyata benar.
"Promosi dari mulut ke mulut lah yang menjadikan tempat kopi ini dikenal," ujar dia.
Filosofinya pun terbukti, banyak pelanggan Ivan dari tempat yang jauh.
Mereka datang murni karena kopi.
"Ada yang jauh-jauh kemari dan penasaran ditaruh apa sih kopi ini," ujarnya.
Ivan adalah pria yang menyenangkan. Ia ramah dan gaul.
Ngomong apapun dengannya semua nyambung. Inilah kekuatan kedua rumah kopi itu.
"Saya memang punya konsep murni rumah kopi. Yang saya jual adalah kopi dan suasana khas rumah kopi.
Di sini orang boleh bicara apa saja, main catur atau bercengkrama, yang belum dikenal jadi teman, inilah kekuatan rumah kopi yang saya jual," kata dia.
Dia senang karena rumah kopinya turut menyemai satu hal yang jadi perekat warga Manado yang terdiri dari suku dan agama yang berbeda, yaitu kerukunan.
"Di sini orang bergaul tanpa membedakan suku dan agama, kopi dan cinta menyatukan semuanya," kata dia
Sejatinya Ivan tak menyangka rumah kopinya sudah seheboh saat ini.
Ia hanya memulai dengan satu langkah kaki.
"Ke depan saya tentu saja ingin mengembangkan rumah kopi ini, tapi dengan standar yang sama yakni rasa dan suasana," katanya.
Yan Fransisko, salah satu pengunjung setia rumah kopi tower mengaku "kecanduan" kopi di rumah kopi tower.
"Meski berada di jauh, saya tetap berupaya kemari untuk minum kopi," katanya.
Yan menyebut, rasa kopi itu sangat nikmat. Ia sudah keliling Manado dan tak ada tandingannya.
"Saya selalu datang bersama rekan kerja saya, usai kerja kami ngopi di sini," kata dia. (art)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.