Cap Go Meh 2023 juga melanjutkan tradisi kerukunan umat beragama di Manado.
Hal ini sudah terjadi sejak Cap Go Meh pertama kali digelar di Manado seabad lalu.
Nampak kesenian khas Minahasa dan Nusa Utara turut meramaikan Cap Go Meh.
Ada tarian Kabasaran yang mengawal barisan prosesi.
Kemudian ada musik bambu, Tari Katrili, serta Masamper.
Baca juga: Kronologi DPO Kasus Migas Polda Sulut Aldo Ditangkap Polisi di Ternate
Baca juga: Unsrat Manado Sulawesi Utara Mulai Kuliah Semester Genap 2022-2023, Sebagian Masih Kelas Daring
Ribuan penonton Cap Go Meh terdiri dari bermacam suku dan agama.
Semuanya betah berdiri berjam-jam demi menyaksikan Cap Go Meh.
Hengky Wijaya dari perwakilan umat Tridharma berterima kasih pada warga Manado yang sudah turut menyukseskan Cap Go Meh.
"Saya berharap ekonomi Manado kembali bangkit dan masyarakat dapat berinteraksi seperti biasa," katanya.
Wali Kota Manado, Andrei Angouw, berharap Cap Go Meh bisa digelar rutin tiap tahun dan jadi atraksi wisata.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.