Satu Keluarga Keracunan di Bekasi

Ini Peran 3 Tersangka Kasus Pembunuhan 1 Kelurga di Bekasi, Racuni dengan Pestisida dan Racun Tikus

Editor: Tirza Ponto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah lokasi satu keluarga tewas diracun di Bantargebang, Bekasi, Kamis (12/1/2023). Pelaku membunuh korban dengan cara diracun dan dicekik - Ini Peran 3 Tersangka Kasus Pembunuhan 1 Kelurga di Bekasi, Racuni dengan Pestisida dan Racun Tikus

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyidikan terkait kasus satu keluarga tewas di Bekasi menemukan titik terang.

Satu keluarga yang sebelumnya diduga keracunan ternyata diketahui kini mereka diracuni bahkan masuk dalam pembunuhan berencana.

Dari lima korban yang diracuni, tiga di antaranya meninggal dunia.

Tiga orang kini ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Dua jenis racun yang digunakan para tersangka adalah jenis racun pestisida dan racun tikus.

Labfor di lokasi penemuan satu keluarga yang ditemukan tergeletak lemas dengan kondisi mulut berbusa di wilayah Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi. (Warta Kota/Joko Supriyanto)

Baca juga: 4 Fakta Baru Kasus Satu Keluarga Tewas Lemas di Bekasi, Bukan Keracunan Tapi Pembunuhan Berantai

Tak hanya diracuni, para korban juga dicekik untuk mempercepat kematiannya.

Identitas korban yang tewas dalam kasus ini adalah Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), dan Muhammad Riswandi (16).

Penyidikan terus dikembangkan hingga menemukan fakta baru.

Kematian ketiga korban ternyata merupakan bagian dari rangkaian pembunuhan berantai atau serial killer oleh tiga pelaku.

Identitas Pelaku

Tiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.

Identitas ketiganya pun diungkap pihak kepolisian.

Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

"Setelah fakta-fakta scientific, olah TKP, hasil labfor, hasil visum et repertum, penyidik cari tahu siapa pelakunya," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, Kamis (19/1/2023), dilansir Wartakotalive.com.

"Dan berdasarkan hasil investigasi, pelakunya adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan saudara M Dede Solehudin."

"Ketiganya ternyata orang dekat dari para korban, bahkan salah satu pelaku ini merupakan suami dari korban," jelas Fadil.

Lantas, apa saja peran ketiga tersangka?

1. Wowon

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran memimpin jumpa pers terkait kasus pembunuhan sekeluarga yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat (Tribunnews/Fahmi Ramadhan)

Baca juga: UPDATE Kasus Satu Keluarga Keracunan Hingga Tewas di Bekasi: 3 Orang Ditangkap

Wowon adalah suami siri dari korban tewas bernama Maimunah.

Adapun peran Wowon adalah menyuruh melakukan pembunuhan.

Pria beralamat Kampung Babakan Mande, RT 001 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur, ini merupakan pemberi dana untuk melakukan pembunuhan.

Fadil mengatakan, kasus itu merupakan penipuan berupa janji-janji yang dikemas kemampuan supranatural untuk membuat kaya atau sukses seseorang.

Wowon menyuruh untuk melakukan pembunuhan terhadap korban yang dianggap berbahaya lantaran mengetahui aksi kejahatannya.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain," ungkap Fadil

"Ending-nya adalah bagaimana ambil uang dari korban yang terkena tipu daya."

"Jadi perjalanan perjuangan pembunuhan itu diawali dengan penipuan, janji, dan motivasi untuk capai kesuksesan hidup."

"Setelah korban serahkan harta bendanya, lalu kemudian para korban dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui. jadi itu yang dia sebut perjuangan," terang Fadil.

2. Solihin alias Duloh

Solihin berperan mengontrak rumah sebagai tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan mengantar korban dari Cianjur ke kontrakan di Bekasi.

Solihin beralamat di Kampung Babakan Mande, RT 005 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur.

Ia yang membeli racun, meracik racun ke dalam kopi, dan memberikan kopi berisi racun kepada korban.

Fadil menyebut, Solihin mengaku memiliki keahlian bisa menggandakan harta dengan dalih ilmu supranatural guna meyakinkan calon korban.

Namun berjalannya waktu, aksinya ini diketahui keempat korban dan barulah rencana pembunuhan itu mulai dilaksanakan.

Setelah korban tiba di kontrakan, Wowon memerintahkan Solihin untuk segera mengeksekusi para korban.

Korban yang tidak mengetahui adanya kandungan racun, akhirnya tewas setelah menenggak kopi yang disajikan Solihin.

"Mengapa mereka dibunuh, karena ada potensi kejahatannya (para pelaku) terbuka," kata Fadil.

3. Dede

Dede beralamat di Kampung Kademangan RT 003 RW 003, Kademangan, Mande, Cianjur.

Dede berperan menggali lubang di sekitar sumur TKP atas perintah Solihin.

Selain itu, Dede bersama Solihin menyeduh kopi dengan racun untuk dibagikan kepada korban.

Setelah para korban ini dinyatakan tewas, Dede bertugas menggali lubang di sekitar sumur tempat pembunuhan tersebut.

Digalinya sumur oleh Dede itu juga berdasarkan perintah dari Solihin untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

"Terdapat lubang galian 1x2 meter dengan kedalaman di area belakang rumah tadinya tidak ditemukan lubang ini," jelas Fadil.

Total Korban Tewas Pembunuhan Berantai

Diberitakan Wartakotalive.com, ada sembilan orang yang telah dibunuh oleh ketiga pelaku.

Selain tiga korban tewas di Bekasi, ada empat orang tewas yang telah dikubur di Cianjur.

Sementara itu, dua lainnya dibuang para pelaku ke laut.

Adanya empat korban telah dikubur di Cianjur, diketahui setelah tim yang terdiri dari Tim Forensik dan Apsifor Labfor Polri melakukan pengembangan ke Cianjur.

"Di TKP Cianjur, ada empat kerangka," ungkap Fadil Imran, Kamis.

Ia menyebut, seorang korban diketahui masih bocah bernama Bayu (2).

Bayu dikubur di samping rumah tersangka bernama Solihin alias Duloh.

"Lubang kedua berisi dua kerangka tulang dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwik,"

"Lubang berikutnya berisi tulang yang diduga bernama Farida," jelas dia.

Namun, pengakuan tersangka ada satu kerangka lain yang saat ini dalam pencarian.

Lalu, satu korban terakhir berada di wilayah Garut.

Awalnya, korban dilempar ke laut.

Namun, warga menemukan korban tersebut, lalu dikubur secara layak.

"Di Garut, ada satu orang dikubur setelah sebelumnya dibuang ke laut," imbuh Fadil.

Diketahui, warga di Kampung Ciketing Barat RT 02 RW 03 Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi digegerkan dengan adanya lima orang yang diduga keracunan, Kamis (13/1/2023).

Terungkapnya kasus tersebut berawal saat warga sekitar rumah kontrakan korban mendengar adanya suara rintihan seorang perempuan.

Karena curiga, warga langsung mengecek ke rumah korban.

Saat dilihat, ternyata para korban sudah tak sadarkan diri dengan mulut berbusa.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Fahmi Ramadhan) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Berita Terkini