2 Tesalonika 3:3-5
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiada setia seperti kesetiaan Allah kita. Tiada kasih, seperti kasih Tuhan kita. Tiada ketabahan, kesabaran dan pengorbanan seperti yang dialami, dijalani dan dilakoni oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Yesus bukan hanya mengajar tentang kesetiaan, kasih, ketabahan dan pengorbanan secara sempurna. Tapi Dia memberi contoh dan teladan kepada semua orang. Itulah yang dilakukan-Nya selama berada di dunia, sejak kelahiran hingga kematian dan kebangkitan serta kenaikan-Nya ke sorga.
Rasul Paulus dalam pelayanan dan penginjilannya menyontohi apa yang diajarkan dan dilakukan oleh Tuhan Yesus, tetapi juga mengajarkan hal itu kepada jemaat mula-mula bahkan semua orang. Termasuk secara khusus kepada jemaat di Tesalonika.
Paulus menyaksikan kepada mereka bahwa Allah itu adalah setia. Dia juga adalah kasih adanya. Karena itu dia meminta mereka hidup dalam Tuhan, melakukan segala kehendak-Nya.
Sebab dalam kesetiaan-Nya, Tuhan akan menuntun dan menguatkan hati jemaat menghadapi yang jahat, termasuk para pengacau jemaat. Tuhan akan menujukan hati umat-Nya kepada kasih-Nya yang sempurna. Sehingga semua orang percaya memiliki ketabahan dan kasih Kristus.
Karena Allah setia, maka umat Tuhan juga harus setia kepada Dia. Jangan mudah jatuh dalam kejahatan. Tapi harus selalu tabah dan sabar seperti ketabahan dan kesabaran Kristus.
Jangan bimbang dan ragu mengikuti Yesus dan melakukan segala perintah-Nya. Setialah pada-Nya sebab Kristus akan selalu setia kepada umat-Nya, menjaga dan melindungi umat-Nya dari yang jahat dan memberkati mereka dalam segala hal.
Juga, karena Allah adalah kasih, maka jemaat harus mewujudkan kasih yang sudah diajarkan dan diteladankan oleh Kristus dalam hidup mereka. Kasih itu jugalah yang telah diajarkan, ditunjukan dan diteladankan oleh Paulus bersama teman-temannya dalam Penginjilan mereka.
Kalau jemaat setia kepada Tuhan, maka Dia akan selalu dan terus menujukan atau membawa hati umat-Nya kepada kasih Allah yang sempurna. Sehingga jemaat bukan hanya mengenal kasih Allah, tapi merasakan dan membagikan kasih itu kepada sesama untuk membangun dan menjadi berkat bagi semua orang.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan.
Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus."(ay 3-5)
Paulus mengajarkan dan mengingatkan jemaat yang ada di Tesalonika untuk tetap teguh dan konsisten mengikuti dan melakukan segala pengajaran yang mereka sampaikan, yang semuanya bersumber dari Kristus dan mengarahkan jemaat untuk hidup hanya tertuju kepada Dia, sang Sumber segala sumber kehidupan umat manusia, termasuk jemaat Tesalonika.
Kristus adalah Kasih itu sendiri. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan jemaat agar tetap setia kepada Kristus, sebagaimana Dia adalah setia dalam segala hal kepada umat ciptaan-Nya yang bertobat, percaya dan melakukan firman Tuhan dalam kehidupannya.
Kitapun yang hidup di zaman kekinian haruslah setia dan hidup dalam kasih Kristus.
Artinya kita harus setia seperti Kristus setia kepada kita. Dia tidak pernah meninggalkan atau membiarkan kita. Dia selalu setia menemani kita baik dalam suka maupun duka. Dialah kekuatan kita yang selalu setia, menjaga, melindungi dan memberkati kita.
Karena itu kita harus setia kepada-Nya. Harus setia mewujudkan kasih kepada semua orang, seperti kita melakukannya untuk Tuhan dan atau untuk diri kita sendiri. Kita harus setia dalam melakukan dan mewujudkan kasih dalam hidup kita baik bagi sesama, maupun terutama kepada Tuhan.
Baca juga: BACAAN ALKITAB - Yehezkiel 36:33-36 Kegersangan Berubah Menjadi Taman Eden
Baca juga: BACAAN ALKITAB - Yehezkiel 36:27-28 Hidup Dalam Roh Allah