TRIBUNMANADO.CO.ID - Meninggalnya ratusan orang usai laga Arema FC vs Persebaya menorehkan duka yang mendalam bagi sejarah persepakbolaan tanah air bahkan dunia.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan ini membuat publik gempar dan berduka.
Dikutip dari Tribunnews.com, dari awal hingga berakhirnya laga Arema FC vs Persebaya disebut berjalan lancar.
Baca juga: Komnas HAM Investigasi Insiden Kanjuruhan, Temuan Sementara Hanya 2 Pintu Stadion yang Terbuka
Tetapi, usai wasit meniup peluit panjang, ada suporter yang langsung turun lapangan diduga dipicu rasa kekecewaan terhadap hasil kekalahan melawan Persebaya dengan skor 3-2.
Kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, tak ingin kejadian kerusuhan menjadi meluas, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan suapaya mereka tidak masuk ke lapangan.
Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
Gas air mata diduga menjadi penyebab jatuhnya korban meninggal. Hingga kini kasus ini masih diselidiki pihak berwajib.
Sebelum kejadian nahas tersebut, seperti menonton pertandingan sepak bola pada umumnya, untuk membangkitkan semangat para pemain bola kesayangan, para suporter biasanya akan menyanyikan lagu atau yel-yel.
Baca juga: Sergio Silva Ceritakan Momen Ngeri Tragedi Kanjuruhan, 5 Jam Terkurung di Ruang Ganti
Para suporter Arema pun membuat lagu yel-yel dan menyanyikannya untuk para pemain Arema FC.
Pasca Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang merengut ratusan korban jiwa, video para Aremanian menanyikan yel-yel itu lantas viral.
Pasalnya, lagu tersebut dianggap memiliki lirik yang seram hingga akhirnya benar-benar terjadi TragediĀ maut di Stadion Kanjuruhan.
Berikut lirik lagu yel-yel yang dinyanyikan suporter Arema seperti dikutip dari akun Twitter @Hernomo_Al1, Senin (3/9/2022).
"Satu tekad dukung Arema
Di bawah bendera singo edan
Ayo maju ayo maju Aremaku
Jangan kembali pulang
Sebelum Arema menang
Walau harus mati di tengah lapang
Arema teruslah berjuang."
Sang pengunggah video pun merasa seram dengan lirik yel yel suporter Arema yang justru jadi kenyataan.
"Dengerin suporter Arema nyanyi sblm pertandingan..syairnya syereem.. padahal perkataan adalah Doa..," tulis @Hernomo_Al1.
Baca juga: Soroti Tragedi di Kanjuruhan, Mahfud MD Minta Pelakunya Segera Diumumkan, Kasusnya Masuk Penyidikan
Atas unggahan ini, ternyata banyak pula netizen yang merasa merinding mendengar yel yel tersebut hingga menyetujui cuitan sang pengunggah video.
"Semangat sih ga salah ya tapi kalau semangatnya kelewat gitu sampai liriknya begituu bener bener ngeri," kata @Lihatberita5.
"'Jangan pulang sebelum menang, walau harus mati ditengah lapang' Lagu dukungan macam apa begitu? Terus kalo pas lagi kalah, rebut kemenangan dengan onar di tengah lapangan, sampe mati. Yaa gabisa aduh aduuh.. Al-Fatihah buat semuanya," tutur @amokitsi.
"Gilaa sii ini liriknyaa ckck... dinyanyiin terus meneruss yaa jadi do'a," ujar @Rizkiia_chia.
Kronologi Kejadian Menurut Kapolda Jatim
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter terhadap hasil kekalahan melawan Persebaya dengan skor 3-2.
"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah. Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Irjen Pol Nico Afinta saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.
Baca juga: Daftar Nama Polisi yang Diperiksa Kode Etik, Dinonaktifkan hingga Dicopot Imbas Tragedi Kanjuruhan
Nico menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.
Tak ingin kejadian kerusuhan menjadi meluas, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan suapaya mereka tidak masuk ke lapangan.
Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.
"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Disaat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.
Peristiwa berdesakannya para suporter ditambah dengan adanya gas air mata harus dibayar mahal.
Nico menduga kuat salah satu penyebab jatuhnya korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan.
"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Disaat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," jelasnya.
Sementara itu, kerusakan juga menyasar kendaraan yang ada di Stadion Kanjuruhan. Paling banyak menyasar kendaraan dinas Polisi.
"Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak. 10 diantaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi," ucap Nico.
Menurut Nico, dari 40 ribu penonton yang hadir, tidak semuanya anarkis dan kecewa.
"Hanya sebagian 3000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion. Ini saya mau menyampaikan kalau semuanya taat mengikuti aturan, maka kami akan melaksanakannya dengan baik," jelas Nico.
Nico juga menyakini tindakan yang dilakukan petugas termasuk penembakan gas air mata dilakukan karena adanya respon terhadap kelakuan suporter.
"Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," ujarnya.
Artikel tayang di Grid.id Tribunnews.com
Baca Berita Tribun Manado disini: