Hingga kini, belum diketahui pasti inang atau hewan pembawa virus cacar monyet.
Namun di Afrika, infeksi virus ini telah ditemukan pada banyak spesies hewan, antara lain tupai pohon, tikus, dan primata.
Menular saat bergelaja
Pasien cacar monyet akan menularkan virus saat mengalami gejala, biasanya 2-4 minggu setelah terinfeksi.
Gejala cacar monyet tersebut antara lain:
1. Masa invasi
Berlangsung selama kurang lebih 0-5 hari, dengan gejala:
- Demam
- Sakit kepala berat
- Limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening/limfe, bisa terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan
- Nyeri punggung atau otot
- Kelelahan terus-menerus.
2. Masa erupsi
Masa erupsi bisa terjadi sekitar 1-3 hari setelah mengalami demam.
Masa ini ditandai dengan munculnya ruam atau lesi pada kulit.
Biasanya ruam dimulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain secara bertahap.
Ruam paling banyak muncul pada wajah (95 persen kasus), serta telapak tangan dan kaki (75 persen kasus).
Ruam atau lesi akan berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh kecil berisi cairan bening (vesikel), dan lepuh kecil berisi nanah (pustula).
Kemudian, akan mengeras (krusta) hingga akhirnya rontok.
Pada masa erupsi yang berlangsung sekitar 10 hari ini, seseorang masih berpotensi menularkan penyakit hingga semua krusta rontok dan menghilang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com