TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengusutan tewasnya Brigadir J masih terus diselidiki pihak berwajib.
Karena publik kini masih menunggu kronologi dan motif apa sebenarnya di balik kasus kematian Brigadir J.
Baru-baru ini beredar rekaman CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo yang menunjukkan aktivitas detik-detik sebelum Brigadir J tewas pada Jumat (8/7/2022).
Baca juga: Akhirnya Terungkap Fakta Mengejutkan Terbaru, Deolipa Ungkap Nyanyian Kode Bharada E Dibalik Surat
Akan tetapi rekaman CCTV itu mendatangkan kecurigaan kepada ahli digital forensik Abimanyu Wachjoewidajat.
Abimanyu Wachjoewidajat mengungkap kecurigaannya setelah melihat rekaman CCTV detik-detik tewasnya Brigadir J.
Abimanyu mengatakan dalam rekaman CCTV yang diamankan pihak kepolisian sudah tidak lengkap atau tidak utuh.
Ia mengatakan tak mudah untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J secara utuh jika rekaman CCTV yang berhasil diamankan pihak Polri, ternyata tak utuh.
Ada bagian-bagian penting yang hilang, dan membuat proses pengungkapan kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sulit dibuktikan.
Abimanyu sekilas mencatat ada beberapa hal yang bisa dipertanyakan.
Ia tidak menampik orang banyak cenderung memercayai tayangan CCTV kasus pembunuhan Brigadir J.
Kendati demikian sebagai orang yang bergerak di bidang digital forensik, ia justru melihat hal sebaliknya.
“Kok gitu sih,” ujarnya, Sabtu (13/8/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Menurut Abimanyu, saat melakukan digital forensik berbasis CCTV ada prinsip 4R yakni rentang, reka, rangkai, dan runut.
Rentang yang dimaksud adalah berkaitan dengan waktu, lalu merangkai dan merunut sebelum akhirnya peristiwanya terjadi.
“Dengan mengetahui seperti itu bisa mendapatkan gambaran yang jelas dari konten,” ucapnya.