Panglima TNI Janji Kawal Kasus Tewasnya Sertu Marctyan yang Dianiaya Dua Perwira, Ada yang Perlambat

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Rejeki, ibu Sertu Marctyan Bayu Pratama yang menuntut keadilan atas meninggalnya sang anak diduga dianiaya perwira TNI di Timika, Papua. Ini respons Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Sri lalu mencari informasi perihal nasib tragis yang menimpa putranya itu.

Hingga akhirnya, dia mendapat informasi, putranya tewas lantaran dianiaya dua oknum seniornya di Timika.

Hal itu, di luar sepengetahuan satuannya.

"Kalau kabarnya, oknum itu berpangkat letnan. Kasus ditangani otmil (otoritas militer, red) Jayapura. Namun tanggal 25 Mei lalu, kabarnya diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta," jelasnya.

Tapi, dia heran justru belum ada tindakan serius terhadap kedua oknum tersebut.

Sri mengetahui hal itu, setelah melihat unggahan salah seorang oknum yang ada di salah satu media sosial.

Dia menuturkan, menurut salah satu petugas kepala kantor hukum tempat oknum ini bertugas, mereka dalam pengawasan.

"Padahal anak saya diperlakukan oknum ini dengan sadis hingga meninggal dunia," jelasnya.

3. Utang Rp 100 juta sudah diselesaikan

Disinggung dugaan motif penganiayaan, Sri mengaku, dirinya tak mengetahui secara jelas.

Namun, sepengetahuannya anaknya memiliki masalah utang senilai Rp 100 juta terhadap sesama prajurit.

Namun, sudah diselesaikan dan dikuatkan dengan bukti transfer.

"Namun, apakah itu yang jadi pokok permasalahannya. Saya juga tidak tahu persisnya," ungkapnya.

4. Berkoordinasi dengan Komnas HAM

Sementara itu, kuasa hukum Sri Rejeki, Asri Purwanti mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Komnas HAM tanggal 19 Mei 2022 lalu.

Halaman
1234

Berita Terkini