Informasi Kesehatan

5 Definisi di Kasus Cacar Monyet atau Monkeypox, Ada Suspek hingga Discarded

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura

TRIBUNMANADO.CO.ID - Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit.

Cacar monyet atau monkeypox pertama kali muncul di negara Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair.

Baca juga: Ini Identitas Jasad yang Ditemukan Tadi Pagi di Bitung, Bikin Heboh Warga Kelurahan Madidir Weru

Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2752/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet di Negara Non Endemis.

SE tersebut tersebut ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada 26 Mei 2022.

Kemenkes mengimbau pemerintah daerah (pemda), fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penemuan kasus Monkeypox.

Adapun upaya kewaspadaan dan antisipasi yang dapat ditindaklanjuti adalah:

Pertama, melakukan pemantauan perkembangan kasus Monkeypox tingkat global melalui kanal resmi seperti https://infeksiemerging.kemkes.go.id .

Kedua, memantau penemuan kasus sesuai definisi operasional Penyakit Monkeypox berdasarkan WHO (21 Mei 2022), yaitu:

1. Suspek

- Orang dengan ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non endemis. - memiliki satu atau lebih gejala dan tanda sebagai berikut : sakit kepala, demam akut >38,5oC, Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot/Myalgia, sakit punggung, asthenia (kelemahan tubuh).

Penyebab umum ruam akut berikut tidak menjelaskan gambaran klinis: varicella zoster, herpes zoster, campak, Zika, dengue, chikungunya, herpes simpleks, infeksi kulit bakteri, infeksi gonococcus diseminata, sifilis primer atau sekunder, chancroid, limfogranuloma venereum,granuloma inguinale, moluskum kontagiosum, reaksi alergi (misalnya, terhadap tanaman); dan penyebab umum lainnya yang relevan secara lokal dari ruam papular atau vesikular.

"Tidak perlu mendapatkan hasil laboratorium negatif untuk daftar penyebab umum penyakit ruam untuk mengklasifikasikan kasus sebagai suspek," tulis SE yang dikutip Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Beginilah Kondisi Garry Iskak Pasca Ditetapkan Kasus Narkoba

2. Probabel

- Seseorang yang memenuhi kriteria suspek

- Memiliki satu atau lebih kriteria sebagai berikut : Memiliki hubungan epidemiologis (paparan tatap muka, termasuk petugas kesehatan tanpa APD); kontak fisik langsung dengan kulit atau lesi kulit, termasuk kontak seksual; atau kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur atau peralatan pada kasus probable atau konfirmasi pada 21 hari sebelum timbulnya gejala.

- Riwayat perjalanan ke negara endemis Monkeypox pada 21 hari sebelum timbulnya gejala.

- Hasil uji serologis orthopoxvirus menunjukkan positif namun tidak mempunyai riwayat vaksinasi smallpox ataupun infeksi orthopoxvirus.

- Dirawat di rumah sakit karena penyakitnya.

3. Konfirmasi

Kasus suspek dan probable yang dinyatakan positif terinfeksi virus Monkeypox dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) dan atau sekeunsing.

4. Discarded

Kasus suspek atau probable dengan hasil negatif PCR dan/atau sekuensing.
Monkeypox.

5. Kontak Erat

Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probabel atau kasus terkonfirmasi (sejak mulai gejala sampai dengan keropeng mengelupas/hilang) monkeypox dan memenuhi salah satu kriteria berikut:

- Kontak tatap muka (termasuk tenaga kesehatan tanpa menggunakan APD yang sesuai).

- Kontak fisik langsung termasuk kontak seksual.

- Kontak dengan barang yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur.

Negara endemis Monkeypox: Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Ghana (hanya diidentifikasi pada hewan), Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone. Negara selain diatas menjadi negara non endemis.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini