Meskipun demikian, kata Andreas, tantangan yang dihadapi UPDK Minahasa dalam pelaksanaan co-firing di PLTU Amurang adalah keterbatasan ketersediaan pasokan sawdust.
Pasokan bahan biomassa saat ini belum kontinyu sehingga diperlukan ekosistem yang dapat menjamin stok bahan bakar tersebut.
"Saat ini baru 5 persen biomassa. Diharapkan di masa yang akan datang akan dilakukan operasi co-firing biomassa dengan persentase yang lebih besar," katanya. (ndo)
• PLN UPDK Minahasa Ujicoba Co-firing Batubara dan Biomassa Pelepah Kelapa
• Meski Dihina, Andika Mahesa Sudah Maafkan Tri Suaka, Tapi Masih Tunggu Itikad Baik Zinidin Zidan
• Cerita Cewek Minahasa Isabella Lensun, Sempat Gugup dan Takut Hadapi Ujian Proposal