Unjuk Rasa

Teriak Orator Demo: 'Tolak 3 Periode Jokowi, Turunkan Ketua DPR RI dari Jabatan, Hidup Mahasiswa'

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo mahasiswa Unismu Makassar tolak Jokowi tiga periode dan minta ketua DPR RI diturunkan dari jabatan.

Saat aksi kejar-kejaran itu berlangsung, seorang mahasiswa terlihat tersungkur dan mulutnya mengeluarkan darah.

"Kenapa represif pak, kenapa begini temanku," ucap seorang mahasiswa yang berada di sampingnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto mengatakan, pihaknya membubarkan unjuk rasa lantaran salah satu dari mereka hendak memukul mobil pengendara.

Adapun isu utama yang disuarakan pengunjuk rasa, yaitu terkait wacana penundaan Pemilu.

Isu utama itu dituliskan dalam spanduk yang dibentangkan pengunjuk rasa.

Menurut pengunjuk rasa, penundaan pemilu bakal berdampak polemik sosial yang meluas.

Belum lagi persoalan, kelangkaan naiknya harga minyak goreng dan BBM yang dianggap belum dapat dituntaskan rezim Joko Widodo.

"Adapun isu yang kami angkat, yaitu menolak penundaan Pemilu Jokowi tiga periode," kata Koordinator Lapangan Aksi, Sukirman S Doturu ditemui di sela aksi.

Menurutnya, penundaan pemilu rawan menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat.

"Ini akan bergejolak di kalangan masyarakat khususnya kalangan masyarakat bawah," ujar Sukirman.

Wacana Jokowi tiga periode juga, kata dia, dianggap sebagai bentuk upaya pelanggaran konstitusi.

Mahasiswa Jambi yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus, berdemo di lokasi kunjungan Presiden Jokowi, Kamis (7/4/2022).

Demonstrasi aktivis mahasiswa dari PMKRI, GMKI, GMNI, IMM, KAMMI, HMI, dan PMII itu digelar di Pasar Angso Duo, yang merupakan lokasi pertama yang dikujungi Presiden Jokowi di Jambi, kemarin.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam demo mahasiswa ini.

Pertama, menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode.

Kedua, menurunkan harga minyak goreng.

Ketiga, pemerintah harus memastikan mampu ketersediaan bahan bakar minyak.

Namun aksi mahasiswa ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo meninggalkan Pasar Angso Duo.

Mereka terhalang melakukan aksinya karena ketatnya pengamanan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.(tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita Terkini