TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi unjuk rasa terjadi di Makassar, Sulsel, Kamis (7/4/22) sore.
Ratusan mahasiswa Unismu melakukan demo menolak masa jabatan Joko Widodo ( Jokowi ) 3 periode diwarnai dengan aksi bakar ban dan menutup jalur jalan Sultan Alauddin Makassar.
Para mahasiswa juga memblokade satu jalur tepatnya di depan Kampus Unismu Makassar. Kericuhan pun tak terelakkan.
Aksi saling dorong dengan aparat keamanan pun terjadi.
Anggota pengunjuk rasa tergabung dari Aliansi Unismu 1.
(Demo mahasiswa Unismu Makassar tolak Jokowi tiga periode dan minta ketua DPR RI diturunkan dari jabatan. (TRIBUN TIMUR/WAHYUDIN)
Sebagian dari mereka tampak mengenakan almamater biru Pengunjuk rasa menghentikan truk dan dijadikan panggung orasi.
Silih berganti orator bergantian menyuarakan tuntutan mereka.
"Tolak 3 periode Jokowi, turunkan ketua DPR RI dari jabatan. Hidup mahasiswa," teriak sang orator di atas truk.
Akibat aksi tersebut membuat macet total.
Klakson mobil dan motor tak terhindarkan, karena pengendara mobil dan motor kesal.
Apalagi waktu hendak mau buka puasa.
Sesekali warga berteriak agar mahasiswa segera membuka jalan.
"Buka jalan, buka jalan. Huuuuu," teriak pengendara.
Unjuk rasa tepat di depan Kampus Unismu Makassar.
Awalnya unjuk rasa berjalan kondusif.
Ratusan mahasiswa menutup jalan dengan memberhentikan mobil truk.
Di pertengahan demonstrasi tiba-tiba mahasiswa dan pengendara berselisih.
Saling dorong dan adu mulut pun tak terelakkan hingga di pinggir jalan.
Petugas kepolisian yang berada di lokasi berusaha melerai.
Tidak berselang lama, akhirnya kericuhan mereda.
Para demonstran kembali ke sekitar truk.
Mereka kembali berorasi bergantian.
Aksi dorong dengan polisi
Mereka menamakan diri Aliansi Rakyat Miskin Kota itu berunjukrasa dengan membakar ban bekas.
Awalnya, unjuk rasa berlangsung damai dengan aksi bakar ban dan membuat barisan simpul yang menutup satu jalur ruas Jl AP Pettarani.
Namun, saat pengunjuk rasa mencoba menutup dua jalur AP Pettarani, polisi yang berjaga pun menghalau.
Hingga kedua kubu bersitegang dan terlibat saling dorong.
(Demo Unismu Makassar tolak Jokowi tiga periode dan minta ketua DPR RI diturunkan dari jabatan. Saling doronga dengan aparat. (TRIBUN TIMUR/M EMBA)
Aksi saling dorong itu, pun berlanjut dengan aksi kejar-kejaran hingga mahasiswa berhasil digiring mundur ke arah Jl AP Pettarani.
Saat aksi kejar-kejaran itu berlangsung, seorang mahasiswa terlihat tersungkur dan mulutnya mengeluarkan darah.
"Kenapa represif pak, kenapa begini temanku," ucap seorang mahasiswa yang berada di sampingnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto mengatakan, pihaknya membubarkan unjuk rasa lantaran salah satu dari mereka hendak memukul mobil pengendara.
Adapun isu utama yang disuarakan pengunjuk rasa, yaitu terkait wacana penundaan Pemilu.
Isu utama itu dituliskan dalam spanduk yang dibentangkan pengunjuk rasa.
Menurut pengunjuk rasa, penundaan pemilu bakal berdampak polemik sosial yang meluas.
Belum lagi persoalan, kelangkaan naiknya harga minyak goreng dan BBM yang dianggap belum dapat dituntaskan rezim Joko Widodo.
"Adapun isu yang kami angkat, yaitu menolak penundaan Pemilu Jokowi tiga periode," kata Koordinator Lapangan Aksi, Sukirman S Doturu ditemui di sela aksi.
Menurutnya, penundaan pemilu rawan menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat.
"Ini akan bergejolak di kalangan masyarakat khususnya kalangan masyarakat bawah," ujar Sukirman.
Wacana Jokowi tiga periode juga, kata dia, dianggap sebagai bentuk upaya pelanggaran konstitusi.
Mahasiswa Jambi yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus, berdemo di lokasi kunjungan Presiden Jokowi, Kamis (7/4/2022).
Demonstrasi aktivis mahasiswa dari PMKRI, GMKI, GMNI, IMM, KAMMI, HMI, dan PMII itu digelar di Pasar Angso Duo, yang merupakan lokasi pertama yang dikujungi Presiden Jokowi di Jambi, kemarin.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam demo mahasiswa ini.
Pertama, menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode.
Kedua, menurunkan harga minyak goreng.
Ketiga, pemerintah harus memastikan mampu ketersediaan bahan bakar minyak.
Namun aksi mahasiswa ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo meninggalkan Pasar Angso Duo.
Mereka terhalang melakukan aksinya karena ketatnya pengamanan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.(tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com