Kabar Tokoh

Dulu Kopassus Anggota Tim Mawar, Kini Jadi Pangdam Jaya, Inilah Sosok Mayjen Untung Budiharto

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayjen TNI Untung Budiharto Pangdam Jaya yang baru

Tugas tim ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kegiatan-kegiatan radikal.

Mayor Bambang kemudian memanggil Kapten Fauzani Syahril Multhazar, Kapten Nugroho Sulistyo Budi, Kapten Yulius Selvanus, dan Kapten Dadang Hendra Yudha untuk menganalisis informasi tersebut dengan membentuk tim khusus pada pertengahan Juli 1947. 

Terdapat tiga tim yang dibentuk, yaitu Tim Mawar, Tim Garda Muda, dan Tim Pendukung. 

Tim Mawar bertugas untuk mendeteksi kelompok radikal, pelaku aksi kerusuhan, dan teror. 

Operasi Penculikan

Pada 18 Januari 1998, terjadi ledakan di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. 

Kejadian ini membuat Tim Mawar semakin menginsentifkan kinerja mereka. 

Tim Mawar menyusun rencana untuk menangkap sejumlah aktivis yang dicurigai terlibat dalam insiden ledakan bom tersebut. 

Mayor Bambang mendapat sembilan nama dari data intelijen untuk ditangkap oleh Tim Mawar. 

Mereka adalah:

Desmond J Mahesa
Pius Lustrilanang
Haryanto Taslam
Faisol Riza
Raharja Waluyo Jati
Nezar Patria
Aan Rusdianto
Mugiyanto
Andi Arief

Tim Mawar sudah menyiapkan tempat penyekapan sekaligus markas di Markas Kopassus, Cijatung. 

Target penangkapan pertama mereka adalah Desmond, aktivis dan pengacara Lembaga Bantuan Hukum Nasional.

Pada 3 Februari 1998, sekitar pukul 09.30 WIB, Kapten Fauzani memerintah Kapten Dadang, Kapten Nugroho, dan Kapten Djaka untuk menangkap Desmond. 

Desmond tertangkap ketika ia pergi ke luar kantor sekitar pukul 12.00 siang. 

Halaman
1234

Berita Terkini