TRIBUNMANADO.CO.ID - Sudah ditetapkan tadi malam, KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026.
KH Miftachul Akhyar terpilih berdasarkan hasil musyawarah mufakat sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).
Pelaksanakan musyawarah dilaksanakan tadi malam Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Tadi Malam KH Miftachul Akhyar Sudah ditetapkan Sebagai Rais Aam PBNU 2021-2026
Baca juga: Peringatan Dini Jumat 24 Desember 2021, BMKG: Daftar 29 Wilayah Patut Waspada Alami Cuaca Ekstrem
Baca juga: Gempa Pukul 04.53 Wita Jumat 24 Desember 2021, Magnitudo 2.9 Guncang Wilayah Banten, Info BMKG
Proses pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU masih berlangsung. (Tribunlampung.co.id / Deni Saputra)
Ditetapkan pada Sidang Pleno IV di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila)
"Alhamdulillah Ahwa bahwa yang menjadi rais 'aam untuk PBNU 2021-2026 Almukarram KH Miftachul Akhyar," kata KH Zainal Abidin salah satu anggota Ahwa.
Ada pandangan diharapkan Rais Aam fokus di dalam pembinaan dan pengembangan NU ke depan. Lalu, beliau berkata, sami'na wa atha'na.
Kedua, pertimbangan para anggota Ahwa diharapkan kepada Rais 'Aam terpilih agar ketika muncul calon ketua tanfidziyah diharapkan menerima semua bakal calon itu. Tentu kalau memenuhi syarat ada AD/ART yang mengatur pensyaratan itu.
"Sami'na wa atha'na," ujar Kiai Miftach.
Sembilan ulama tersebut adalah (1) KH Dimyati Rois, (2) KH Ahmad Mustofa Bisri, (3) KH Ma’ruf Amin, (4) KH Anwar Manshur, (5) TGH Turmudzi Badaruddin, (6) KH MIftachul Akhyar, (7) KH Nurul Huda Jazuli, (8) KH Ali Akbar Marbun, dan (9) KH Zainal Abidin.
Musyawarah dilakukan dengan penuh keakraban, kekeluargaan, keadaban, sopan santun, dan akhlak itu dipimpin oleh Kiai Ma'ruf.
Ketika Gus Mus dimintai pandangan, ia tidak berkenan memulai mengingat ada yang lebih sepuh.
Perlu diketahui, bahwa Anggaran Rumah Tangga Pasal 40 Ayat 1 Hasil Muktamar Ke-33 NU Tahun 2015 di Jombang mengatur pemilihan Rais Aam PBNU ditetapkan melalui sembilan anggota Ahwa.
Sembilan anggota Ahwa tersebut diusulkan oleh muktamirin, peserta Muktamar yang mewakili Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
Proses pemilihan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU masih berlangsung.