Musim ini Milan tergolong tim prolifik. Hanya dalam 10 laga, mereka berhasil menyarangkan total 23 gol, terbanyak kedua setelah rival sekotanya, Inter Milan (26 gol).
Hampir semua penyerang yang dimiliki Milan punya kemampuan di atas rata-rata. Hal itu dapat dilihat dari kontribusinya musim ini.
Bahkan, striker senior yang sudah menginjak usia di atas 35 tahun, Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic, tak menunjukkan penurunan performa.
Giroud telah menyarangkan 4 gol sejauh ini, sementara Zlatan sukses menorehkan 2 gol.
Selain itu, Milan juga masih punya Rafael Leao dan Ante Rebic yang tak kalah tajam.
Kecepatan kedua pemain kerap kali berhasil mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Dari 9 laga terakhir, Leao telah menyumbang 4 gol dan 1 assist, sedangkan Rebic mencatatkan 1 gol dan 2 assist.
Sementara kubu lawannya, Roma, punya karakter berbeda.
Giallorossi tidak terlalu bertumpu pada striker. Bahkan, top skor Giallorossi sejauh ini dipegang oleh gelandang, bukan penyerang murni.
Dia adalah Lorenzo Pellegrini yang berhasil membukukan 5 gol.
Kebangkitan Roma juga patut diwaspadai oleh Milan yang berambisi memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka.
Pasalnya, sejak dipermalukan 6-1 oleh Bodø / Glimt di ajang Liga Konferensi Eropa UEFA, Giallorossi mulai menunjukkan perbaikan.
Hasilnya, dalam lanjutan jadwal pekan ke-9 Serie A, mereka berhasil memutus rekor kemenangan beruntun milik Napoli dengan hasil imbang 0-0.
Selanjutnya, pada pekan ke-10 Tammy Abraham dan kolega sukses mengalahkan Cagliari dengan skor 1-2.
Jika Milan tak berhati-hati, bukan tidak mungkin nasibnya bakal sama seperti Napoli.