Alhasil, nasi analog dari metode kukus lebih enak ketimbang rice cooker yang membuat nasi terlampau lembek.
Soal tekstur jika dimasak dengan benar, beras analog ini memang menyerupai beras nasi.
Hanya saja, proses masaknya lebih riskan dan harus ditunggui karena beras analog lebih cepat matang ketimbang beras nasi.
Saya yakin, jika sudah terbiasa proses masak beras analog akan semakin mudah.
Tekstur yang menyerupai nasi beras ini cocok disantap segala lauk, baik itu lauk kering maupun sup yang berkuah.
Rasa beras analog ini juga mirip dengan beras nasi, hanya ada sedikit perbedaan yaitu aroma dari sumber pangan.
Jika kamu memilih beras analog dari bahan pisang, ada sedikti aroma pisang yang manis. Hal ini mungkin akan membuat sebagian orang jadi tak terbiasa.
Maka sebagai alternatif, sebaiknya pilih beras analog dengan bahan yang rasanya netral seperti jagung.
Dari segi harga beras analog ini relatif, tergantung kemampuan masing-masing.
Namun, bagi yang punya kebiasaan pola makan selain beras nasi, tentunya pangan utama beras analog yang tidak diolah jauh lebih murah.
Beras analog bisa jadi pintu awal untuk mengubah pola kebiasaan makan beras nasi.
Toh, akhirnya para peneliti menjawab frasa andalan orang Indonesia lewat nasi analog, "Kalau tidak makan nasi tidak kenyang".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mencoba Beras Analog, Terbuat dari Ubi Ungu dan Pisang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Itu Beras Analog? Alternatif Beras Nasi yang Sehat