TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas.
Momen yang diperingati sebagai peristiwa kebangkitan bangsa Indonesia.
Setiap 20 Mei diperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Baca juga: Antisipasi Cuaca Buruk, BPBD Bolmut Ingatkan Waspada Bencana, Siagakan Tim Terpadu di Lapangan
Baca juga: Akhiri Audit Kinerja Tahap I, Kapolda Sulut: Hal Ini Demi Efisiensi dan Efektivitas Kinerja
Baca juga: Presiden Soeharto Lengser pada 21 Mei 1998, Ini Penyebab Tumbangnya Orde Baru
Begitu pula kini sudah memasuki Mei 2021.
Berikut ini fakta-fakta tentang Hari Kebangkitan Nasional, termasuk asal usul diperingati setiap 20 Mei.
Bagaimana sejarah atau asal muasal hari kebangkitan nasional hingga kini masih diperingati.
Dikutip dari Wikipedia, berikut ini seluk beluk tentang Hari Kebangkitan Nasional selengkapnya.
Asal usul Hari Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional merupakan peringatan peristiwa kebangkitan bangsa Indonesia.
Sekitar paruh pertama abad ke-20, rakyat Indonesia mulai membuat berbagai pergerakan yang menjadi tanda tumbuhnya rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".
Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
Boedi Oetomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908.
Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik.
Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.
Peristiwa tersebut merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Eduard Douwes Dekker atau dikenal dengan nama pena Multatuli.