Kilas Balik
Presiden Soeharto Lengser pada 21 Mei 1998, Ini Penyebab Tumbangnya Orde Baru
Orde Baru merupakan masa pemerintahan Indonesia yang berlangsung sejak 1966 hingga 1998.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Soeharto ialah Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari 1967 hingga 1998, menggantikan Presiden Soekarno.
Kemudian, Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998.
Dengan lengsernya Soeharto sebagai presiden, hal ini menandakan munculnya era reformasi mengantikan rezim Orde Baru (Orba).
Baca juga: Dikenal Miliki Teknologi Militer Canggih di Dunia, Berikut Negara Pemasok Senjata Terbesar ke Israel
Baca juga: Gubernur Papua Barat Digugat Politikus NasDem Inisial RS ke KPK, Masalah Dana Seratusan Miliar
Baca juga: Apa Itu Deformasi, Keadaan yang Terjadi Pada Kapal Selam KRI Nanggala 402,
Foto: Mahasiswa se-Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mendatangi Gedung MPR/DPR, Mei 1998, menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Sebagian mahasiswa melakukan aksi duduk di atap Gedung MPR/DPR. (KOMPAS/EDDY HASBY)
Orde Baru merupakan masa pemerintahan Indonesia yang berlangsung sejak 1966 hingga 1998.
Orde Baru identik dengan Soeharto yang menjadi menjadi presiden selama 32 tahun lamanya.
Selama era Orde Baru berlangsung, perekonomian Indonesia berkembang pesat.
Pembangunan infrastruktur yang meningkat dan merata, sehingga dapat dinikmati masyarakat.
Sayangnya, perkembangan itu dibarengi dengan praktek korupsi yang merajalela.
Klimaksnya, pada pertengahan 1997 ketika Indonesia diterpa krisis moneter.
Akhirnya pada 1998, kekuasaan Orde Baru runtuh setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri.
Runtuhnya Orde Baru
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya Merle Calvin Ricklefs, runtuhnya rezim Orde Baru terjadi di tengah-tengah krisis ekonomi, kerusuhan, dan pertumpahan darah di jalan-jalan.
Krisis Asia yang dimulai di Thailand menghantam Indonesia. Rupiah selama ini berada dalam kisaran Rp 2.500/US$, namun nilai itu segera merosot pada Juli 1997.