Ia menyebut hal itu tidak sesuai dengan sosoknya sebagai bagian dari Partai Gerindra.
Habiburokhman menegur Wahda terkait sikapnya yang arogan.
"Sikap arogan tidak dibenarkan karena tidak mencerminkan jati diri kader Gerindra," tegasnya.
"Anggota dewan semakin tinggi jabatan harus semakin rendah hati dan semakin menjaga tata krama," imbau Habiburokhman.
Ia menyebut langkah selanjutnya adalah sidang partai.
Jika terbukti bersalah, Wahda akan dijatuhi sederet sanksi.
Saksi tersebut dapat berupa teguran, pencopotan jabatan partai, hingga dicopot dari jabatannya sebagai anggota dewan melalui mekanisme penggantian antarwaktu (PAW).
"Jika memang nanti terbukti di sidang Mahkamah Partai yang bersangkutan melawan petugas dan bersikap arogan, serta tidak ada alasan pemaaf, maka sanksi yang mungkin dijatuhkan cukup berat," ungkap Habiburokhman.
"Mulai dari teguran keras, pencopotan jabatan di dewan, atau bahkan bisa saja PAW," tandasnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
Detik-detik Kejadian
Sebuah video yang menunjukkan seorang pria nekat menabrak petugas polisi lalu lintas (polantas) menjadi viral di media sosial.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diketahui dari tayangan di kanal YouTube Tribun Timur, Sabtu (8/5/2021).
Diketahui kemudian pria tersebut adalah oknum anggota DPRD Provinsi Maluku Utara (Malut) Fraksi Gerindra, Wahda Z Imam.
Kejadian bermula saat Wahda mengendarai mobil Alphard dengan nomor polisi DB 1314 MM.