TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya Ahok ditelepon Gubernur Sumatera Utara.
Hal tersebut dikarenakan kenaikan harga BBM diwilayahnya.
Terkait hal tersebut di ceritakan langsung oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Baca juga: Alasan Pemerintah Belum Terjunkan Densus 88 Menindak KKB di Papua, Argo: Untuk Hard Power
Baca juga: Marak Knalpot Bising di Talaud, Kasat Lantas Tegaskan Tilang di Tempat
Baca juga: Program Pendataan Keluarga Tahun 2021 di Talaud Akan Rampung Sebelum 31 Mei
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku ada menghubungi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok saat ini merupakan Komisaris Utama PT Pertamina.
Tujuan mantan Pangkostrad itu menelepon mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menanyakan soal dampak Peraturan Gubernur (Pergub) Sumut No 01 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PPKBK) dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumut.
Sebab, ketika Edy menaikkan PBBKB dari 5 persen menjadi 7,5 persen,
justru membuat harga BBM nonsubsidi di Wilayah Sumut mengalami kenaikan sebesar Rp 200 sejak 1 April 2021.
"Ahok saya telepon.
Ahok kenapa kelen naikkan BBM karena Pergub ku.
Terus dijawab Ahok, nggak ada itu bang," cerita Edy, Kamis (6/5/2021).
Terlebih sepengetahuannya,
kenaikan harga BBM di Indonesia sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Tidak bisa dilakukan secara sektoral.
Edy pun menjelaskan dasar ia menaikkan PBBKB menjadi 7,5 persen,