Sementara itu, Rikson Ch Karundeng, Budayawan Minahasa menyampaikan proses hingga adanya Watu Panimbe. Menurutnya tradisi itu juga masih berlangsung hingga hari ini.
Semisal peletakan batu pertama saat memabangun rumah.
Baca juga: Gempa Bumi Saat Ini 5,6 Magnitudo, Komputer Bergoyang-goyang & Karyawan Berhamburan, Ini Lokasinya
Baca juga: Firasat Ibu Kopda Eta Mimpi Putranya Pulang Basah Kuyup Disangkal Suami: Biasa Tak Pamit, Kini Pamit
Baca juga: Pemerintahan Olly Dondokambey Bukukan Investasi Rp 1,7 Triliun, Tumbuh 478 Persen saat Pandemi
“Watu Panimbe itu, adalah situs atau penanda yang didirikan oleh para leluhur ketika mereka pertama kali membuka kampung.
Leluhur Minahasa dahulu dalam mendirikan kampung memiliki tatacara khusus. Mendirikan perkampungan baru harus menunggu petunjuk, Kalau leluhur memberi petunjuk maka komunitas akan mencari tempat untuk ditinggali.
Dari pengetahuan yang dimiliki, komunitas akan tahu mana tempat yang tepat. Burung manguni banyak kali jadi perantara membawa pesan Sang Khalik,” tandas Karundeng.
Baca juga: Daftar 34 Jenderal TNI Angkatan Darat, TNI AU dan TNI AL Naik Pangkat
Baca juga: Pekan Ini, BPD di Beberapa Desa di Kotamobagu Akan Segera Dilantik
Baca juga: Firasat Ibu Kopda Eta Mimpi Putranya Pulang Basah Kuyup Disangkal Suami: Biasa Tak Pamit, Kini Pamit
YOUTUBE TRIBUN MANADO: