Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bulan Ramadan 1442 Hijriah semakin dekat, tinggal menghitung hari saja.
Kebutuhan masyarakat akan bahan pokok semakin meningkat.
Hal tersebut membuat harga bahan pokok di pasar mulai mengalami kenaikan.
Hal tersebut dikeluhkan oleh salah seorang pedagang, Toni, yang biasa disapa Papa Gina.
Ia mengeluhkan tingginya harga yang dipatok oleh pemasok.
Baca juga: Caroll Senduk - Wenny Lumentut Wajib Waspadai ASN Loyalis Mantan, Ini Kata Pengamat Politik
Baca juga: Ujian Akhir SMP se-Minahasa Tenggara Mulai 3 Mei, Seperti Ini Penilaian Kelulusan
Baca juga: Update Covid-19 Bolmut: 118 Orang Dinyatakan Sembuh, Bolmut Bersiap Menuju Zona Hijau
“Kalau kenaikan harga di pasaran itu kan tergantung pemasok.
Jadi semakin tinggi harga yang dipatok oleh pemasok, semakin tinggi pula harga yang kita beri untuk dagangan kita.
Kalau saya sendiri, agar tidak sepi pembeli, saya tidak mematok harga yang terlalu tinggi. Jadi dapat untung seribu sampai dua ribu rupiah pun sudah sangat cukup,” kata Papa Gina.
Baca juga: Pejabat Korup China Dihukum Mati, Semua Properti Pribadinya Disita, Uangnya Disembunyikan di Dinding
Baca juga: Tersisa 30 Orang Isolasi Mandiri, Tanty Korompot: Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Baca juga: Disnaker Mitra akan Menyurati Perusahaan yang Tidak Bayar Full THR
Beberapa bahan pokok yang harganya mulai meroket antara lain cabai (yang telah mengalami kenaikan sejak awal tahun 2021), wortel, tomat, bawang merah, dan bawang putih.
“Sebenarnya harga kentang juga mulai naik. Tapi tidak begitu signifikan. Karena memang harga per karungnya variatif. Mulai Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu tergantung ukuran kentang,”
Harga tomat per kilogram yang awalnya hanya sekitar Rp. 3-5 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 7 ribu bahkan ada yang menghargai tomat per kilogramnya seharga Rp 10 ribu.
Baca juga: Ini Cara Reses Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bitung, Geraldi Mantiri SE
Baca juga: SOSOK Calvino Samudra, Pria yang Disebut Dekat dengan Desiree Tarigan, Pengusaha Advertising
Baca juga: KlasterKu Keren, BRI Manado Fokus Kembangkan UMKM Sulut, Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
“Yang Rp 10 ribu itu biasanya tomat yang dari Purworejo, Bolaang Mongondow Timur.
Kualitasnya memang lebih bagus. Selain buahnya tidak cepat busuk, kulit tomatnya juga lebih tebal jadi walau tumpang tindih tidak mudah penyok,” jelasnya.
Sebelumnya, cabai per kilogram hanya berkisar di harga Rp 40-50ribu/kg,
di awal Februari naik menjadi Rp 50-65 ribu/kg, dan naik lagi menjadi Rp 95-100 ribu/kg untuk cabai biasa dan Rp 30-40ribu untuk cabai keriting.
Baca juga: Detik-detik Bayi 3 Bulan Jatuh dari Inkubator Setinggi 1,4 Meter, Tengkorak Sampai Memar dan Patah
Baca juga: Pekerja Korban PHK Dibiayai Negara Selama 6 Bulan, Menaker Beber Syaratnya